TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Kamis, 01 Desember 2011

MAHASISWA INDONESIA KEMBALI MENOREH PRESTASI DALAM BIDANG MATEMATIKA


Pada kompetisi internasional dalam bidang matematika “18th International Mathematics Competition (IMC) for University Students 2011”, yang digelar American University in Bulgaria di Kota Blagoevgrad, Bulgaria, 28 Juli - 3 Agustus 2011, mahasiswa Indonesia berhasil memperoleh medali.

Mahasiswa Indonesia kembali menoreh Prestasi. Prestasi itu tercipta dengan perolehan satu Second Prize (medali perak) oleh Raja Oktovin Parhasian Damanik (mahasiswa UI); 5 Third Prize (medali perunggu) oleh Yosafat Eka Prasetya Pangalela (ITB), Ahmad Agung Ahkam (Institut Teknologi Telkom), Satria Stanza Pramayoga (Institut Teknologi Sepuluh November), Made Tantrawan (UGM) dan Rudi Adha Prihandoko (ITB); serta satu Certificate Honorable Mention untuk Rizky Reza Fauzi (UI).

Mahasiswa-mahasiswa tersebut didampingi Siti Fatimah (dari UPI Bandung), Hanni Garminia (ITB), Widyo Winarso (Kemdiknas) dan Maslina Sembiring (Kemdiknas) selama kompetisi.Para pendamping tersebut juga dibebani tugas oleh panitia penyelenggara untuk memilih soal dan mengoreksi hasil tes para mahasiswa.

Dengan hasil tersebut, para mahasiswa tidak merasa kecewa, mereka mengakui bahwa saingan terberatnya datang dari Polandia dan Ukraina. Kesulitan mereka adalah kasus-kasus dalam soal ada yang belum pernah diajarkan dalam kuliah. Kasus-kasus soal kali ini antara lain soal Aljabar, Analisis (Real dan Complex), Geometry dan Combinatorics.

Para peserta IMC ke-18 kali ini sebanyak 305 mahasiswa dari 40 negara, termasuk dari Indonesia, Singapura, Taiwan, China, dan Iran. Koordinator IMC, Prof. John E. Jayne dari University College London menyampaikan penghargaannya kepada negara-negara yang berpartisipasi dalam IMC, termasuk Indonesia yang disebutkannya secara khusus.

Tim Indonesia diterima oleh Kuasa Usaha A.I. RI di Sofia, Pranowo, sebelum mereka kembali ke tanah air, dilanjutkan dengan foto bersama. Staf KBRI. KUAI menyampaikan terima kasih dan ucapan selamat serta rasa bangga atas partisipasi dan keberhasilan Tim IMC Indonesia yang membantu upaya KBRI meningkatkan citra Indonesia melalui kompetisi tersebut.

KUAI juga menyambut baik kebijakan Pemerintah memberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi bagi pelajar/mahasiswa yang meraih penghargaan di berbagai kompetisi ilmu pengetahuan internasional.

Sebuah prestasi lagi yang membanggakan Bangsa dan Negara, dan ini merupakan hadiah bangsa ini pada saat HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-66. Diharapkan prestasi ini dapat memacu semangat berprestasi bagi para pelajar di Indonesia. Mudah-mudahan Indonesia yang kini sudah dikenal di dunia akan prestasi-prestasi para pelajarnya ini, akan selalu memberikan semangat bagi prestasi-prestasi dibidang lainnya.-

*(Sumber dari berbagai media)

MAKAN POPCORN

13125466361394863563
Pada hari Minggu kemarin, Ojan (panggilan Maskolis ketika masih kecil) yang kini tinggal di sebuah apartemen, ditugaskan oleh orang tuanya untuk memonitor dan melaporkannya apa yang di lihat oleh Ojan di teras balkon. Karena orang tuanya ingin berhubungan intim.
131254913760486103
13125494441120729032Ojan dibekali makanan dan minuman yaitu popcorn dan softdrink. Ketika Ojan mulai tugas di teras, dia selalu melaporkannya,
“Bapak, ada ambulance lewat, eh…ibu Sanchai berangkat, pak RT lagi nyuci mobil tuh…..”, kata Ojan, lalu tiba-tiba berteriak lagi, ” Wah…Ayah dan ibunya si AA sedang ML tuh !”
13125498431346881460
Bapaknya Ojan terkejut, ia langsung keluar dan bertanya, “Darimana kamu tahu?”
“Lho, itu AA lagi makan popcorn di teras balkon !”, jawab Ojan sambil menunjuk AA.
13125502411779411317

MANSTAF………


13063217071196373090

130632173695427893

——————————————————————————————————————————————–
Ingin ke Planet Kenthir silahkan klik logo ini !
1304620811527144548

PERHATIAN !!!!!!!!!!!Nama, tempat dan kejadian dibuat sengaja hanya untuk hiburan dan kekenthiran,

Boleh marah tetapi harus tetap nyengir…

KERETA API MUTIARA TIMUR MENGALAMI ANJLOK DI JEMBER!

Kereta Api (KA) Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi dilaporkan anjlok di perbatasan Kalisat-Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, hari Jumat 05 Agustus 2011, sekitar pukul 13.45 WIB. Namun kejadian tersebut tidak menimbulkan korban, para penumpang tidak ada yang terluka satu orangpun.
13129027291856356936
KA Mutiara Timur (foto: Istimewa)
Menurut Gatut Sutiyatmoko, Humas PT KA Daerah Operasi IX Jember, bahwa benar telah terjadi anjlok dimana dua as dan empat roda kereta nomor tiga dari belakang KA Mutiara Timur keluar dari jalur rel kereta api, namun penyebab anjloknya KA jurusan Surabaya-Banyuwangi tersebut hingga saat ini masih diselidiki.

Kereta kelas bisnis dan eksekutif tersebut membawa rangkaian gerbong sebanyak 10 kereta dan ratusan penumpang sudah dievakuasi di lokasi anjloknya kereta. Kereta eksekutif yang berada di rangkaian ke tujuh tersebut mendadak anjlok di Kilometer 3+5/6, antara Kecamatan Kalisat dan Kecamatan Ledokombo.

Setelah memastikan tidak ada yang terluka, tujuh kereta melanjutkan perjalanan kembali. Penumpang yang berada di tiga kereta, diangkut dengan tujuh kereta tersebut hingga Banyuwangi. Sementara itu, tim PT KA Daerah Operasi IX masih berupaya mengevakuasi tiga gerbong eksekutif tersebut.

Akibat peristiwa itu, perjalanan KA Probowangi dari Banyuwangi ke Probolinggo terhambat. Belum dapat memastikan butuh waktu berapa lama untuk mengevakuasi kereta yang anjlok tersebut. Diperkirakan kecepatan kereta menjadi penyebabnya, karena ada pembatasan kecepatan pada jalur antara Kalisat sampai Sempolan yang berjarak 30 kilometer dan KA hanya boleh berjalan dengan kecepatan 30 kilometer per jam. Kondisi rel yang sebagian R 33 atau rel kecil di antara jalur Ledokmbo hingga Sempolan.

Diharapkan pihak PT KA agar segera memeriksa kejadian tersebut dan mengawasi jalur KA yang rawan kecelakaan serta memeriksa kondisi di seluruh jalur perjalanan. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi kejadian seperti itu mengingat dalam waktu ini akan banyak penumpang yang akan menggunakan transportasi dengan menggunakan KA.-

*(Sumber dari berbagai media)

TIM PROMOSI SENI BUDAYA INDONESIA TAMPIL DI FESTIVAL LEBANON

Promosi budaya Indonesia yang diselenggarakan KBRI Beirut di Bcharre, kota kelahiran pujangga kesohor dunia, Khalil Gibran, di utara Lebanon, telah mendapat sambutan yang meriah dari warga kota itu. Promosi Indonesia di panggung terbuka di kawasan Museum Khalil Gibran itu telah dihadiri Walikota Bcharre, Dr. Antoine Tawk.
13125796491968340355
Festival Musim Panas Lebanon (foto: deplu.go.id)
Menurut Dubes RI untuk Lebanon, Dimas Samodra Rum, hari Kamis 04 Agustus 2011, bahwa selain Walikota Bcharry, hadir pula para anggota National Gibran Committee dan sekitar 700 warga setempat untuk menikmati pertunjukan budaya Nusantara tersebut.

Sementara itu Walikota Bcharre Dr. Antoine Tawk, mengatakan bahwa promosi Indonesia di daerah Bcharre merupakan bagian dari rangkaian kegiatan festival musim panas yang diselenggarakan disana. Setiap tahun masyarakat Bcharre menyelenggarakan festival musim panas dengan menghadirkan para artis dan musisi profesional Lebanon. Indonesia merupakan peserta pertama dari negara asing yang tampil dalam Festival ini.

Selain di kota Bcharre, KBRI juga menampilkan promosi budaya Indonesia di Festival Musim Panas di Kota Hammana, bagian barat-daya Lebanon. Kepala Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Beirut, Ahmad Syofian, menjelaskan, ada keunikan instrumen musik tradisional Indonesia, kolaborasi antara mahasiswa Lebanon dengan musisi Indonesia itu menarik perhatian dan telah mendapatkan sambutan hangat penonton warga setempat.

Kota Hammana merupakan kota wisata di dataran tinggi Lebanon yang menerima puluhan ribu turis asing setiap tahun terutama yang berasal dari negara-negara di kawasan Teluk seperti Kuwait, Arab Saudi dan Qatar. Kota ini telah dipertahankan menjadi penyangga lingkungan Lebanon dengan hutan cedar dan pegunungan alami sebagai potensi wisata.

Festival yang diselenggarakan selama lima hari di Kota Hammana tersebut pada tanggal 27-31 Juli 2011, menampilkan stand bernama “Indonesian Garden” dengan pertunjukan seni musik dan tari Indonesia di pembukaan Festivaal. Pembukaan Hammana Festival, selain dihadiri oleh ribuan pengunjung juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata Lebanon, Fady Abboud, para pejabat pemerintah, anggota parlemen dan tokoh masyarakat Lebanon.

Tim promosi seni budaya Indonesia yang didukung oleh kalangan mahasiswa Lebanon, mahasiswa Indonesia, staf dan Dharma Wanita Persatuan Beirut, menampilkan aneka tari dan musik tradisional seperti angklung, gamelan, kolintang dan rampak kendang serta TariTopeng, Tari Yapong dan Tari Saman.

Menurut Dubes Dimas Samodra, mahasiswa Lebanon dari Institut Musik, Tari dan Desain St. Mitchel bersama tim Indonesia berkolaborasi menampilkan lagu-lagu Indonesia dan Arab. Kehadiran para mahasiswa Lebanon dalam tim promosi Indonesia serta lantunan lagu-lagu Arab yang diiringi oleh alat musik tradisional Indonesia menunjukan partisipasi Indonesia pada Festival Musim Panas di Lebanon itu tidak hanya sebagai sebuah promosi kebudayaan, tetapi menjadi ajang kegiatan lintas budaya Indonesia-Lebanon.-

*(Sumber dari berbagai media)

RAMADHAN 3


13124803351332483683
Ilustrasi (istimewa)


Wahai ramadhanku
lumatlah ragaku
dengan sejuknya sahur
dengan panasnya lapar
dengan keringnya dahaga
kebenaran........
agar diri menjadi putih
jiwa terlapis mental
melepas semua noktah hitam


Wahai Ramadhanku
basuhlah hatiku
dengan mata airmu
dengan nikmatnya lapar
dengan nikmatnya dahaga
pahalamu……..
agar semua dosa-dosaku larut
tersapu aliran sungai beningmu
yang penuh dengan cahaya indah
senantiasa mengalir siang dan malam........


(Pondok Petir, 02 Agustus 2011)

BAHAN BENDERA MERAH PUTIH PUSAKA BERASAL DARI JEPANG

Ibu Fatmawati merupakan putri asli Bengkulu yang menjadi isteri Soekarno pada saat kemerdekaan Indonesia, pada saat itu sejarah mencatat Ibu Fatmawati yang menjahit Bendera Pusaka Merah Putih pertama ketika proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
131246979825232699
Pengibaran Bendera ‘Merah Putih’ Pusaka 17 Agustus 1945 (Foto oleh: Frans Mendur/IPPHOS)
Pembuatan Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 bahan dasarnya dipesan melalui tentara Jepang. Menurut Sukmawati Soekarnoputri, putri Soekarno (Presiden RI Pertama), bahwa diawal kemerdekaan Bapak sudah pesan beberapa gulungan kain dasar warna merah dan putih kepada tentara Jepang, ketika bahan dasar itu didapat, barulah Ibu yang ditugaskan untuk menjahitnya.
Sukmawati Soekarnoputri, putri Soekarno (Presiden RI 1945 - 1966) dengan Ibu Fatmawati itu mengisahkan sejarah Pembuatan Bendera Merah Putih Pusaka, dalam penutupan acara “Merajut Nusantara” di Kota Bengkulu, pada akhir Juli 2011 lalu. Ia mengisahkan, saat itu Ibu Fatmawati dalam keadaan mengandung putra sulung, Guntur Soekarnoputra, sehingga Ibu Fatmawati sesekali terisak dalam tangis sambil menjahit bendera merah putih karena ia tidak percaya Indonesia akhirnya merdeka dan mempunyai bendera dan kedaulatan sendiri.
“Merajut Nusantara” merupakan pagelaran menjahit duplikat bendera pusaka merah putih dalam rangka napak tilas perjuangan Ibu Fatmawati, Ibu Fatmawati merupakan tokoh sejarah kunci kemerdekaan Indonesia.
Menjahit bendera pusaka, bendera pertama Indonesia adalah takdir dari ibu Fatmawati dan dia adalah putri dari Provinsi Bengkulu. Pada awal kemerdekaan Presiden Soekarno memang telah menyiapkan bendera untuk Indonesia yang bahan dasarnya dipesan pada tentara Jepang, tentu saja tanpa sepengetahuan penjajah jika bahan dasar kain berwarna merah dan putih itu digunakan untuk membuat sebuah bendera bagi bangsa yang pada saat itu sedang dijajah oleh Jepang.
13124698761849788968
Suasana upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta, pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 (Foto oleh: Frans Mendoer/IPPHOS)
Pada saat bendera pusaka dikibarkan di istana yang menandakan Indonesia merdeka, Ibu Fatmawati pada waktu itu berurai air mata, karena ia menyadari sesuatu yang mustahil telah diraih oleh bangsa Indonesia yakni kemerdekaan. Sejarah Bengkulu sangat dekat dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Begitu besar jasa Ibu Fatmawati bagi bangsa dan negara.
Tanpa terasa sudah enam puluh enam tahun Indonesia Merdeka, berarti bendera pusakapun usianya sudah enam puluh enam tahun. Sejarah Ibu Fatmawati, Bengkulu dan Bendera Pusaka, seperti tenggelam oleh usianya sendiri. Mudah-mudahan pada event ‘Merajut Nusantara’ yang akan datang akan lebih sukses lagi dari tahun ini.-
Semangat Merayakan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus.
Selamat Menunaikan Ibadah puasa……
M E R D E K A!!!
*(Sumber dari berbagai media)