TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"
Tampilkan postingan dengan label sajak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sajak. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Mei 2011

SINGGAH KE DESA RANGKAT

1301490256286374677 
Ke desa ini kau singgah
desa yang penuh hijau
dan tumbuhan dimana-mana
seakan menjadi saksi

 
berapa lama kau berjalan……….
 
Setiap sungai, hutan dan pegunungan
seperti hendak merebutmu
merunggasmu……….

 
Gemercik air-air sesekali meledak
laksana teriakan penghuni
di tubuh sawah telanjang membentang
kau bubuhi rasa cinta

 
Lalu kau mandi di pancuran
di liku batu-batu kepil
melewati……….

 
sampai di mana kau melangkah……….
 
Ketika tiba di pondok bening
yang sejuk damai
yang ramah ramai
tak dapat kau pungkiri
ke Desa Rangkat
hanya Tuhan yang hantarkan


 
(Edy Nawir - Depok, 30 Maret 2011)

___________________________________________________
DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
13013791301221151128

RINDU 2

1301421732177544208 
Setelah senja bermega kelam
walau tanpa gemuruh
hening…….
tak ada angin
tak ada guntur
tak ada halilintar
tiba-tiba hujan merintik tajam
tiada henti……..

Lalu gerakku menjadi lengai
kaki bagai tak berpijak
langkahku yang tak searah lagi
mendadak terhenti
tak dinyana
kau jalan menghampiri
lepas kutanya makna rindu
tiada suara…..

Setelah malam larut bergerak
kendati tanpa bintang
hening…….
kumelangkah lagi
tanpa berpaling
tiba-tiba jiwaku runggas
kini kutahu makna itu
setelah aku jauh…………

 
(Edy Nawir)

PERPISAHAN 2

130138286330066016 

Ada yang tersedan dalam dekapan
hadir dalam aliran kata

bersedia dalam lisan

lepas dihembus angin siang pada catatan yang terukir

belum tetap…..

bayangan lukisan langit mengetuk pilu daun jendela.

 
Sekelebat mimpi mengalir di ruang benak
menghantar daya ingat yang dihanyutkan arus anak sungai

mengirimkan pesan batas pada selimut malam

dengan saksi isi ruangan kamar yang terkulai lesu

penuh diam…….

sebuah tanda tersampai pada pertemuan perpisahan

dalam keabadian rangkaian sejarah kita


(Edy Nawir)

WAJAH

1301294473300196767
………kemudian hari-hari kututupi puisi
sejauh jalan dengan kembara
seakan-akan nazar hidup
hanya kuhirup dari pintu gerbang
kususuri wajah
tanpa kumasuki rumah………

 
(Edy Nawir)

PERPISAHAN

1301252128907443257 

Setelah kita sudah saling mengisi
jiwa suci ini.…………..
dengan rasa kasih nan murni
dengan sorotan mata putih
dengan gita sukma indah
dengan ilmu bermanfaat
dengan segala keikhlasan
ada yang ingin aku sampaikan buatmu
dari jantungku yang paling dalam
yang selalu berdetak keras
mengikuti rotasi bumi yang begitu cepat
selamat tinggal sahabat
kita bertemu lagi dilain waktu
kita jangan bersedih untuk selamanya
namun bila tak dapat menahan tangismu
biarkan airmata jatuh ke tanah
menguap terbang mengantarkan aku pulang


(Edy Nawir)

PERTEMUAN 7

130116213880483796
Subhanallah…….
betapa indahnya kau ciptakan dunia ini
kata yang terucap dari mulutku
yang kelu saat itu


waktu itu……

ketika kau tiba
jantungku berdebar keras
saat ku terpana
terbayang kau menatapku
aku menghindari
aku mengumpat
aku menahan jiwa

lalu……..

ketika kau terlelap
jantungkupun berdegup kencang
saat ku leluasa
mulai menatapmu dalam keheningan
aku menjilat wajahmu dengan mataku
aku meneliti
aku mengagumi jiwa

dan……..

saat bermimpi
aku runggas dalam lelapku
kau menyentuhku
hingga terjaga tanpa sadar
kita menyatu dalam peraduan
kita mengerang
kita saling tersentak

Subhanallah…….
betapa indahnya kau ciptakan kenangan itu
kata yang terucap dari mulutku
yang masih kelu saat ini

(Edy Nawir)

HARAPANKU

13010727951208333400


Malam ini kulihat bintang
begitu banyak dilangit kelam
ada yang terang berbinar
ada yang redup nyaris sirna
tak hingga selesai kuhitung jumlahnya
karena aku lebih tertarik satu cahaya
rembulanku ……….
purnama indah dikitari biasnya
tempat berlabuh dikala senja
sejenak kukerutkan dahi
memikirkan kehendak hati
Insya Allah …………….
aku akan menghampirinya
memberikan sedikit cahaya bagi yang gelap
sebelum aku kembali …………..


(Edy Nawir)

PERTEMUAN 6

1301028302646505761 


Ketika hari menjelang senja
mega jingga cerah
lelap memancarkan sinar lemahnya
karena bersuapun belum
melahirkan keresahan sukma
kencana mulai bergerak
rodapun berputar deras
jalan raya nan hangat terlindas
dengan kegelisahan hati
menghantarkanmu ke ujung timur…..

sementara……

Ketika mentari kembali keperaduan
laut biru jernih
mulai menguning kemerahan
hati senantiasa bertanya
menggetarkan jiwa sunyi
bergelut dengan cemas
berharap dengan cinta
ruang mulai dipersiapkan
dengan perasaan haru
kumenanti tanpa berkedip…….

akhirnya……..

Ketika waktu lamban terlewati
mentari merah pagi
mulai menghangatkan pantai
fajar telah menyingsing
kencana tiba di taman sari
kau turun menjejak
aku menyambut suka
menciptakan sebuah pertemuan
mata hati
kita saling menatap
kita saling diam………


(Edy Nawir)

KEPADA HATI YANG LUKA

1300721881296737765
Kepada hati yang luka
sampaikanlah semua dukamu
dalam kehadapanNya
katakan kepadaNya,
“Aku pasrahkan kepadaMu…”

Hanya manusia bodoh yang membuat hati terluka
tidak sepatutnya mendapatkan untaian hati
alangkah rendah derajatmu………….


Kepada hati yang luka
goreskan lembaran baru dalam sajak
“Yang terbaik adalah dirimu”
dan hapuslah semua
catatan merah perjalananmu
percayalah esokkan masih ada
mimpi dan keinginanmu kelak tertata lebih baik…….

 
(Edy Nawir)

Senin, 16 Mei 2011

RINDU

13006301451870233313
Setelah lelah aku berjalan
kududuk di tepi buritan …..
di atas lautan yang amat dalam
kulihat gemercik ombak

membuat hatiku gelisah
hasrat jiwa kembali tumbuh
kubuka pintu lemari hati
kuambil potret nirwana
kutatapi relung wajah
ketika terjaga diriku sadar
jarak antara kita terasa semakin jauh
untuk selama-lamanya …………………..


(Edy Nawir)

Minggu, 15 Mei 2011

REMBULANKU

13005522641136577567
Ketika rembulan tiba
segera kupandangi matamu
nan indah mempesona
menyorot melalui lorong hatiku
sukma gemulai berirama jiwa
damai…….
Ketika purnama datang
kulihat mata besarmu
laksana telaga bening nan sejuk
pembersih kalbu suci
jiwa rintihan gita kasih
mewangi……..
Ketika kuberanjak
melangkah perlahan-lahan
mulai meninggalkan jejak
mencoba menjauhimu
tak dinyana ternyata
kau tetap selalu mengikuti………

(Edy Nawir)

SUATU SIANG DI TEPI PANTAI PANJANG

1300536448566725866Suatu siang di tepi pantai panjang
kau duduk sendiri pada tunggul pohon usang
memandang ombak lautan yang selalu menepi
tak pernah berhenti …………………..

sementara mentari tertawa lebar memancar
panasnya terbawa angin sejuk dari seberang
lalu aku dekati saat waktu jeda
kusapa kau hanya merunduk kelu
tak pernah ada kata-kata ……………
tak jauh dari tempat kuberdiri
telingaku terusik suara ramai
anak-anak sedang bermain pasir
mereka semua telanjang badan
seketika aku langsung duduk bersanding
menikmati pemandangan indah itu
juga tanpa kata-kata …………………….

(Edy Nawir - Bengkulu)

PERTEMUAN 5

1300526716174136276Bermula dalam impian terbenak dalam duka
Antara dekat dan jauh tiada berbeda
Kata perpisahan nan akan merajut kembali
Lama menanti isyaratkan takkan kembali
Menikmati waktu berputar……………………..

meniti hari demi hari terlampaui
Kau yang kini menjadi kenangan
Entah sampai kapan masa ini berakhir
Hanya faktalah saksinya
Tujuhbelas tahun berlalu begitu pesat
Akhirnya kembali dengan bekal menjalin kebersamaan……………..

(Edy Nawir)

DOAKU

1300530161567377727   

Di negeri sebelah timur
tanah kelahiranku
belum pernah kudapati gempa …
dahsyat seperti di sini
menciptakan trauma seluruh jiwa

Di negeri sebelah timur
tempat tinggal sanak keluargaku
sering kudengar ledakan bom waktu
dahsyat kiriman orang-orang keji
menciptakan trauma seluruh jiwa

Gempa dan ledakan bom waktu dahsyat
sama-sama menciptakan trauma seluruh jiwa
Ya Allah………ya Tuhanku ………
ampunilah dosaku dan orang-orang disekitarku
mulai hari ini kuharap
takkan terjadi lagi
di sini atau di negeri sebelah timur

 
(Edy Nawir)




DIA DATANG

Tengah malam di kala hujan turun merintik
Dia datang mengetuk pintu jiwaku
Sementara angin mengusap wajahku
Berat rasanya kelopak mataku
Sesudah itu tak lagi kusibak apapun
Semua lenyap apapun
Bahkan ingatanpun runtuh
Bagai ayunan dalam gua kelam
Terlepas dari segalanya
“Dengan nama Engkaulah ya Allah aku hidup dan aku mati”
Pada akhirnya lelaplah sudah jiwa ini

 
(Edy Nawir)

PRESIDEN KESEPULUH

Seorang guru bertanya kepada muridnya : “Anak-anak, Presiden SBY adalah presiden kita yang ke berapa ?”
Semua menjawab : “Keenam bu guruuuuuu….”
Kecuali seorang anak bernama Yoman, dia menjawab : “Kesepuluh bu guruuuuuu…..”
Semua memandang Yoman dengan heran.
Kemudian Ibu gurunya bertanya lagi: “Coba Yoman sebutkan satu persatu.”
Yoman : “Pertama Soekarno bu guru.”
Ibu Guru : “Kedua ?”
Yoman : “Soeharto bu guru.”
Ibu Guru : “Ketiga ?”
Yoman : “Soeharto, Keempat Soeharto, Kelima Soeharto, Keenam Soeharto, Ketujuh Habibie, Kedelapan Gusdur, Kesembilan Megawati, baru SBY yang kesepuluh bu guruuuuuu……”.

(Edy Nawir)

SEANDAINYA

13002810141508752297


Seandainya aku dapat terbang tinggi
akan ku hampiri gunung yang indah itu
bertengger tepat di atas puncaknya
dan akan aku tancapkan jiwaku
lalu akan aku hangati dengan apiku
sehingga kebekuan yang menyelimuti
dapat mencair serta mengalir di tubuhku selamanya……

 
(Edy Nawir)

PERTEMUAN 4

13002631531562951820
Senja mulai tiba ketika kuniatkan langkahku
menuju kediamanmu……….
menuju suatu harapan indah
melepas sebuah kerinduan yang mendalam
dengan perasaan gundah gulana
kuketuk pintu hijau yang tertutup
lama kutunggu waktu yang berputar
menanti kenyataan ……
berdebar jantungku ketika kau menyambutku
lama kupikirkan sebuah ilusi
namun saat kau menatapku dengan mata tajammu
aku benar-benar terkejut …….…..
karena wajah putihmu berubah merah
memancarkan rasa ketakutan
seolah ada yang akan menerkammu
sejenak kupalingkan wajahku kelu
aku sungguh tidak percaya …..
ketika kuingin menanyaimu
dan kupastikan kembali keadaanmu
tak dinyana ……………………….
sekelebat dirimu telah sirna

(Edy Nawir)

KEPADA NUNIL

Nunil……
Kamu terkadang bisa buat kita senang…
Tapi kamu juga bisa membuat kita terluka…
Dikala kau senang…
Dikala kau sedih…..
Dikala kau tertawa…….
Dikala kau menangis………
Hanya kepadaku engkau bersandar…..

 
Nunil….
Kenapa kau hadir dalam hdupku
Sehingga kau membuatku menangis
Ketika kau tersenyum
Ketika kau bersenda gurau
Ketika kau bersedih
Ketika kau bahagia
Hanya sekejap engkau terlihat…..

 
Nunil…..
Begitu cepatnya kau pergi
Sehingga begitu mudahnya kita berpisah
Meninggalkan kesan
Meninggalkan kasih
Meninggalkan kenangan
Meninggalkan cinta
Hanya kita yang tahu…..

Selamat tinggal sahabat
Kenapa kau tak dapat kulupakan…………

 
(Edy Nawir)

KEPADA NUNIL 2

Ada yang tertinggal padaku
setelah kulepas semua hasrat
setelah kau pergi sendiri
setelah aku tak tahu apapun
seperti yang ada dimatamu
suatu upaya melupakanku
untuk kebebasanmu
barangkali begitu….
rasa kasih nan abadi

Aku titip rasa itu padamu

biar tak ada gelap dalam hati
biar selalu ada nyanyian kalbu
biar ruh tetap terang benderang
walau langit tak pernah ada
tak pernah merah
tak pernah putih
tak pernah biru
kau pasti tahu itu……………..

 
Edy Nawir
(Pondok Petir, 14 Pebruari 2011)