TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Rabu, 18 Mei 2011

BANJIR LAHAR DINGIN BELUM BERHENTI

1301567646213018367


Sejak Desember 2010, banjir lahar dingin masih terus mengancam masyarakat di sekitar Gunung Merapi. Banjir lahar dingin material vulkanik Merapi tersebut masih sangat berpotensi besar mengancam masyarakat khususnya di sepanjang Sungai Putih, Magelang, Jawa Tengah. Hal itu didasarkan atas curah hujan di puncak Merapi dan kondisi dam sungai-sungai di sepanjang aliran gunung tersebut yang telah tertutup material vulkanik.

Menumpuknya material vulkanik Merapi tersebut disebabkan jalur beberapa sungai di bawah gunung tersebut seperti Sungai Blongkeng, Batang, dan Lamat dibendung dan dijadikan satu menuju dam Sungai Putih.
Akibatnya, ketika hujan deras terjadi, luapan lahar dingin Merapi hanya melalui Sungai Putih sehingga tidak mampu menampungnya secara optimal.

Dengan kondisi itu, potensi banjir lahar dingin Merapi yang membawa material lebih besar masih mengancam warga khususnya di sepanjang Sungai Putih.
Proses pengerukan material vulkanik Merapi di sekitar dam Sungai Putih bagian hulu cukup riskan. Hasil pengerukan material terutama pasir hanya diletakkan dekat dengan alur sungai sehingga ketika hujan deras akan terkikis dan terbawa oleh air.

Dan pengerukan itu akan memperbesar jumlah material vulkanik yang terbawa aliran air sungai.
Untuk mengurangi dampak lebih besar dari luapan banjir lahar dingin Merapi harus membuka kembali beberapa dam sungai yang ditutup seperti Sungai Blongkeng, Lamat, dan Batang. Dengan demikian, beberapa aliran sungai tersebut tidak lagi menjadi satu di hulu Sungai Putih saja. Optimalisasi sistem peringatan dini juga perlu dibenahi agar lebih baik.

Banjir lahar dingin yang melalui aliran Sungai Opak di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, telah mengakibatkan dua jembatan dan Markas Komando Polsek Cangkringan roboh dihantam bebatuan.
Yaitu jembatan di Dusun Panggung, di Desa Wukirsari yang merupakan akses jalur alternatif Magelang Prambanan dan jembatan di Dusun Krajan, Desa Wukirsari.
Sementara itu, upaya pengamanan dipimpin langsung Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Ondang Sutarsa Budhi, Camat Cangkringan Samsul Bakri, Komandan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Sleman Widi Sutikno dan sejumlah pejabat dan instansi terkait.
13015689571884383132Tanggal 22 Maret 2011, banjir lahar dingin tersebut sudah makin meluas dan kini sudah mulai mendekati kawasan candi Prambanan yang berada di samping Sungai Opak, sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Bahkan, aliran banjir lahar dingin sudah sampai di titik pertemuan antara Sungai Gendol dan Sungai Opak yang berjarak sekitar 5 kilometer sebelah utara kawasan Candi Prambanan.
Kepala Balai Penyelidikan dan pengembangan Tehnologi Kegunungapian atau BPPTK Subandriyo mengatakan, banjir lahar dingin tergantung dari intensitas curah yang terjadi.
Menurut perkiraan BMKG, bulan Maret sampai April, curah hujan masih tinggi. Dengan demikian ancaman banjir lahar dingin juga masih tinggi. Perkiraan makin meluasnya ancaman banjir lahar dingin Merapi ini terjadi karena potensi material endapan hasil erupsi 2010 sangat besar, mencapai 130 juta meter kubik.
Selain itu, hujan yang terjadi merata di seluruh kawasan lereng Merapi. Sehingga hampir semua sungai yang berhulu di Gunung Merapi -bila terjadi hujan di puncak- akan teraliri air.
13015681331875208546
Semua sungai yang berhulu di Merapi harus diwaspadai. Sungai-sungai itu antara lain, Sungai Putih, Sungai Woro, Sungai Gendol, Sungi Boyong, Sungai Krasak, Sungi Pabelan dan Sungai Kuning adalah daerah tepi kanan sungai tersebut perlu diwaspadai.
Tentang ancaman banjir lahar dingin terhadap kawasan Candi Prambanan, berpotensi banjir lahar dingin sampai di kawasan Candi Prambanan. Namun mekanisme mengalirnya lahar dingin masih perlu dikaji lebih jauh. Terbukti curah hujan yang tinggi tidak lantas mengalirkan secara masiv material endapan erupsi Merapi di Sungai Gendol.
Kepala BPPTK memperkirakan erosi secara masiv terhadap material endapan di Sungai Gendol yang mengarah ke kawasan Candi Prambanan tidak terjadi dalam waktu dekat. Guna memantau banjir lahar dingin Merapi, BPPTK telah memasang sistem alarm dini berupa accoustic flows monitoring dan sensor curah hujan di bagian hulu Merapi. Alat ini sebagai bahan acuan untuk memberikan peringatan dini kepada semua pihak jika terjadi banjir lahar dingin.
1301569005651311661Tanggal 30 Maret 2011, jembatan Prumpung yang menghubungkan Kota Muntilan dan Magelang putus satu jalur, kejadiannya sekitar pukul 18.37, karena terjangan lahar dingin Gunung Merapi. Akibatnya, jalur lalu lintas Yogyakarta-Semarang, khususnya mobil, terpaksa dialihkan melalui Purworejo.
Menurut warga setempat, banjir lahar dingin besar datang sekitar pukul 18.10 di Kali Pabelan. Sekitar 27 menit kemudian, Jembatan Prumpung arah Muntilan ke Magelang tiba-tiba runtuh.
Panjang badan jembatan yang runtuh sekitar 15 kilometer dari panjang total 36 meter. Jembatan sudah ditutup pada pukul 18.00 sehubungan ada kabar dari relawan Merapi di atas (hulu) bahwa akan datang banjir lahar dingin besar, sehingga tidak ada korban pada jembatan tersebut.
Pada saat banjir lahar dingin menerjang, ketinggian air di Kali Pabelan mencapai 10 meter hingga 12 meter. Terjangan banjir bercampur lahar dingin inilah yang kemudian memutuskan Jembatan Prumpung arah Muntilan-Magelang yang merupakan jembatan lama yang sudah beroperasi sebelum jembatan baru arah Magelang-Muntilan di sebelahnya dibangun.
Setelah Jembatan Prumpung putus, polisi mengalihkan lalu lintas, khususnya mobil, melalui jalur Purworejo. Sedangkan kendaraan roda dua masih diperbolehkan melintas di satu sisi Jembatan Prumpung arah Magelang-Muntilan yang belum runtuh. Roda dua masih diizinkan melintas meski dengan sistem buka tutup.
Meski satu sisi Jembatan Prumpung belum runtuh, kondisi jembatan tersebut kini mulai retak-retak. Jika banjir lahar dingin kembali turun dikhawatirkan jembatan tersebut juga akan runtuh.
1301568362173935407Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, AKBP Dwi Sigit menyatakan, setelah dilakukan pengecekan dari Bina Marga Jateng, sisi jembatan yang retak itu masih bisa dilewati oleh sepeda motor dan pejalan kaki. Untuk bus angkutan AKAP, AKDP dan truk bermuatan dialihan ke Purworejo.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Muntilan-Salam, Balai Pelaksana Teknis (BPT) Dinas Bina Marga Jateng Budi Sudirman menyatakan, saat ini Bina Marga Jateng sedang mendatangkan tim untuk melakukan pengamatan dan pengkajian terakit kondisi jembatan Prumpung/Pabelan yang sudah kritis.
Bina Marga Jateng akan mendatangkan kerangka jembatan darurat (jembatan bailey) dari Kodam IV Diponegoro Jawa Tengah Semarang.
Sudah hampir 4 (empat) bulan lamanya (sejak bulan Desember 2010 hingga hari ini 31 Maret 2011) banjir lahar dingin eskses meletusnya gunung Merapi masih terus terjadi. Dan diperkirakan kejadian banjir lahar dingin masih akan terus mengancam warga sekitar Gunung Merapi. Upaya maksimal untuk antisipasi agar tidak membahayakan masyarakat juga telah dilakukan. Tetapi kepada seluruh warga masyarakat diminta untuk tetap waspada, karena banjir lahar tersebut dapat datang secara tiba-tiba.
Kita semua berharap agar tidak ada lagi bencana besar di negeri ini (EN).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar