Seorang nenek berusia lebih kurang sembilan puluh tahun telah memenangkan undian berhadiah sebesar seratus milyar rupiah. Sanak keluarganya sangat cemas mendengar berita ini karena ia menderita penyakit jantung. Mereka khawatir kalau berita itu akan mengejutkannya.
“Kita lebih baik menyuruh dokternya saja untuk menyampaikan berita ini,” usul anak yang tertua.
Dokter segera datang dan semua situasinya dijelaskan kepadanya.
“Kalian tidak perlu cemas,” katanya “saya sudah terlatih dalam saat-saat yang genting seperti ini. Saya yakin dapat menyampaikan kepadanya secara halus. Saya jamin keselamatannya. Segalanya akan beres bila saya yang menangani.”
“Kita lebih baik menyuruh dokternya saja untuk menyampaikan berita ini,” usul anak yang tertua.
Dokter segera datang dan semua situasinya dijelaskan kepadanya.
“Kalian tidak perlu cemas,” katanya “saya sudah terlatih dalam saat-saat yang genting seperti ini. Saya yakin dapat menyampaikan kepadanya secara halus. Saya jamin keselamatannya. Segalanya akan beres bila saya yang menangani.”
Dokter mendatangi nenek tua itu dan dengan pelan-pelan serta sangat hati-hati sekali ia mengutarakan tentang berbagai permainan.
“Nah,” kata dokter, “seandainya nenek memenangkan undian berhadiah uang, apa yang akan nenek lakukan – katakanlah berhadiah seratus milyar rupiah.”
“Apa yang akan saya lakukan?” sahut nenek balik bertanya, “Oh….akan saya berikan separuhnya kepada dokter. Pasti itu !”
Dokter itu langsung jatuh mati karena serangan jantung.
“Nah,” kata dokter, “seandainya nenek memenangkan undian berhadiah uang, apa yang akan nenek lakukan – katakanlah berhadiah seratus milyar rupiah.”
“Apa yang akan saya lakukan?” sahut nenek balik bertanya, “Oh….akan saya berikan separuhnya kepada dokter. Pasti itu !”
Dokter itu langsung jatuh mati karena serangan jantung.
(Edy Nawir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar