Suatu malam ada dua orang pencuri mendatangi sebuah rumah pengantin baru, Tejo dan Surti.
Pencuri tersebut masuk melalui atap rumah dan mengendap-endap diatas plafon mencari kamar tidur sang pengantin. Akhirnya ketemu juga dan melihat sang pengantin baru sedang tidur pulas saling berpelukan.
Pencuri tersebut masuk melalui atap rumah dan mengendap-endap diatas plafon mencari kamar tidur sang pengantin. Akhirnya ketemu juga dan melihat sang pengantin baru sedang tidur pulas saling berpelukan.
Karena melihat pengantin wanita kedua pencuri tadi jadi berubah pikiran, yang semula ingin mencuri berubah menjadi ingin memperkosa. Setelah berhasil turun ke dalam rumah, kedua pencuri itu dengan nafsu yang sudah tak tertahankan, langsung mengikat Tejo di kursi dan memperkosa Surti secara bergiliran di depan mata kepala suaminya.
Kemudian keesokan harinya, Surti berkata kepada suaminya Tejo ;
“Mas, kenapa sih, kamu diam saja sejak kejadian semalam?”
“Aku sedih kamu diperkosa sementara aku tidak bisa berbuat apa-apa, tapi…..”, sahut Tejo lesu.
“Tapi, apa mas?”, tanya Surti lagi.
“Yang aku sesali bukan karena kamu diperkosa, tapi…”, jawab Tejo terbata-bata.
“Tapi apa mas? Masa aku diperkosa kamu tidak marah?”, tanya Surti heran.
“Tidak ! Masalahnya waktu kamu diperkosa, kenapa kamu ikut goyang ?!”, Tejo balik bertanya.
“Itu reflek…..mas !!!”, jawab Surti spontan.
“Mas, kenapa sih, kamu diam saja sejak kejadian semalam?”
“Aku sedih kamu diperkosa sementara aku tidak bisa berbuat apa-apa, tapi…..”, sahut Tejo lesu.
“Tapi, apa mas?”, tanya Surti lagi.
“Yang aku sesali bukan karena kamu diperkosa, tapi…”, jawab Tejo terbata-bata.
“Tapi apa mas? Masa aku diperkosa kamu tidak marah?”, tanya Surti heran.
“Tidak ! Masalahnya waktu kamu diperkosa, kenapa kamu ikut goyang ?!”, Tejo balik bertanya.
“Itu reflek…..mas !!!”, jawab Surti spontan.
(Edy Nawir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar