TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Minggu, 25 September 2011

'GEMAR BUAH INDONESIA' MEMBANTU PEDAGANG DAN PETANI BUAH


Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Menteri Pertanian Suswono dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto, telah meluncurkan program “Gemar Buah Indonesia” di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu 10 Juli 2011. Peluncuran program tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan konsumsi buah lokal di pasar domestik, ditandai dengan “belah” miniatur buah durian.
Dalam kesempatan itu Suswono berharap program gerakan “Gemar Buah Indonesia” mampu meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap buah lokal yang memiliki kualitas tak kalah dengan buah impor dan melalui gerakan ini, masyarakat makin menggemari buah lokal di tengah membanjirnya buah impor. Menurut Suswono, gerakan itu juga akan didukung langkah-langkah lanjutan seperti perbaikan kualitas, memperpendek mata rantai produksi dan perdagangan buah sehingga petani buah mendapat harga yang bagus, konsumen mendapatkan harga terjangkau.
Program gerakan “Gemar Buah Indonesia” akan dilaksanakan sepanjang 2011-2012 dengan beberapa program mengusulkan Hari Jumat sebagai Hari Buah Nasional, advokasi konsumsi buah lokal di lembaga-lembaga negara, instansi pemerintah, industri makanan dan minuman, hotel, katering, dan retail. Kampanye juga bertujuan mendorong penerapan standar nasional Indonesia (SNI) buah Indonesia, penerapan standar kualitas bagi buah impor, mendorong kebijakan fiskal terhadap buah lokal Indonesia melalui pengenaan bea masuk lebih tinggi bagi buah impor, mendorong pemerintah memperbaiki tata niaga dan infrastruktur produksi dan perdagangan buah, juga mendorong lahirnya wirausaha baru petani dan pedagang buah lokal Indonesia dengan berbagai program.
13102875661577434403
Kegiatan yang didukung alumni Institut Pertanian Bogor itu, juga bertujuan menjembatani program pengembangan wirausaha buah dengan BUMN terkait serta mengoptimalkan lembaga-lembaga penelitian dan institusi pendidikan untuk mendorong kemitraan dan penguatan program pembentukan wirausaha baru di bidang produksi dan perdagangan buah.
Bersamaan dengan itu sejumlah pedagang buah-buahan yang ada di pusat-pusat perbelanjaan maupun di pasar tradisional di Jakarta, telah menyambut baik adanya peluncuran program gerakan tersebut. Menurut seorang pedagang buah di Pasar Induk, Jakarta Timur, saat ini masyarakat sudah menyadari buah domestik berkualitas tak kalah dengan buah impor, terbukti buah lokal saat ini selalu habis terjual.
Sekarang ini masyarakat sudah menggemari buah lokal disamping rasanya lebih enak sesuai rasa yang sudah melekat, buah impor harganya lebih mahal dan pembeli memiliki rasa was-was akibat kulit buah impor diduga banyak mengandung residu obat pengawet. Buah dari luar negeri dapat dipastikan ada pengawetnya, masyarakat mulai khawatir karena bisa menganggu kesehatan jika memakannya secara berlebihan. Sedangkan buah domestik hampir dipastikan tidak ada pengawetnya.
Program gerakan “Gemar Buah Indonesia” tidak saja ditujukan kepada rakyat tetapi juga kepada pengusaha hotel dan restoran yang memerlukan buah. Untuk itu para pedagang buah di pasar tradisional di pinggiran kota telah mendatangkan berbagai jenis buah-buahan dari Jawa seperti pisang, semangka, melon, durian untuk konsumsi masyarakat Jakarta.
Diharapkan pemerintah dan juga para pejabat agar lebih mengutamakan mengkonsumsi buah domestik saat melakukan jamuan-jamuan resmi maupun di rumah tangga. Karena secara tidak langsung selain membantu para pedagang buah lokal juga akan membantu para petani-petani buah untuk lebih meningkatkan penghasilannya.-
*(Sumber dari berbagai media)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar