Seminggu yang lalu sebanyak 29 dusun di 12 desa tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mulai kekeringan dan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Kini warga di sejumlah desa di Kecamatan Kedungadem dan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dalam minggu ini juga mulai kesulitan air bersih.
Menurut Camat Kedungadem, Ali Machmudi, pada hari ini Selasa 26 Juli 2011, pihaknya sedang melakukan pendataan warga yang kesulitan air bersih. Menurutnya, masih belum tahu persis, berapa jumlah warganya yang mulai mengalami kesulitan tersebut. Tetapi, sebagian warga di Desa Mlideg, sudah ada yang mulai mencari air ke desa tetangganya, sebab sumur warga di wilayahnya sudah mulai kering. Namun hingga saat ini secara langsung belum ada warga di wilayahnya yang meminta pasokan air bersih.
Kepala Bidang Bimbingan Rehabilitasi dan Kesejahteraan Sosial Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Bojonegoro, Dwi Harningsih menyatakan, sudah mulai ada warga di sebuah desa di Kecamatan Sugihwaras yang meminta pasokan air. Hanya saja, permintaan pasokan air bersih itu tidak bisa dilayani, sebab permintaan disampaikan secara pribadi melalui telepon. Permintaan air bersih yang akan dilayani adalah berdasarkan permintaan secara tertulis dari desa. Karena itu, warga di minta mengajukan permohonan pasokan air bersih melalui desa untuk diteruskan ke kecamatan dan Disnakertransos.
Disnakertransos mewaspadai terjadinya kesulitan air bersih yang dialami warga di wilayah setempat, pada musim kemarau ini. Berbagai persiapan sudah dilakukan, termasuk penyediaan truk tangki air pemasok air bersih. Pihaknya sudah melakukan pemetaan warga Bojonegoro, yang mengalami kesulitan air bersih, pada musim kemarau 2009 lalu. Pada musim kemarau yang lalu itu, tercatat kesulitan air bersih melanda 67 desa yang tersebar di 16 kecamatan dengan jumlah 21.400 kepala keluarga (KK) atau 68.721 jiwa.
Daerah rawan bencana kekeringan tersebut, di bagian tengah meliputi sejumlah desa di Kecamatan Trucuk, Temayang, Dander, Sukosewu dan Bubulan. Sedangkan di wilayah timur meliputi enam desa di Kecamatan Sugihwaras dan Kedungadem. Sedangkan di bagian barat meliputi sejumlah desa di Kecamatan Purwosari, Tambakrejo, Ngraho, Ngambon, Ngasem, Kedewan, Kalitidu dan Kasiman. Sesuai catatan pada musim kemarau 2010 tidak ada warga di Bojonegoro yang kesulitan air bersih, akibat anomali cuaca.
Diharapkan pemerintah dapat segera membantu warga yang mengalami kesulitan air bersih tersebut sehingga efek dari kekeringan di daerah tersebut dapat teratasi dengan baik.-
*(Sumber dari berbagai media)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar