TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Minggu, 25 September 2011

TANAMAN TOMAT DI LEBAK RUSAK DISERANG HAMA ULAT


Hama ulat kembali menyerang, kali ini Sebanyak puluhan hektar tanaman tomat di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, sejak tiga hari terakhir diserang hama ulat sehingga petani mengalami kerugian. Serangan ulat itu begitu cepat sekitar 20 hektare tanaman tomat kondisinya rusak dan tidak tumbuh subur.
Para petani warga Desa Malabar, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, pada hari Minggu, 10 Juli 2011, merasa bingung karena tanaman tomat seluas satu hektar miliknya, dipastikan gagal panen karena batang dan daun tidak tumbuh akibat serangan hama itu. Padahal penanaman tomat sudah memasuki usia 45 setelah hari tanam dan Agustus mendatang sudah mulai dipanen. Mereka tidak dapat berbuat banyak karena sudah tidak memiliki modal untuk membeli obat-obatan hama. Diperkirakan sekitar 50 petani tomat di wilayahnya dipastikan merugi hingga puluhan juta rupiah karena tanamannya tidak bisa dipanen.
Serangan hama ulat itu begitu cepat sehingga seluruh tanaman tomat yang ada di sini rusak dan gagal panen seluruhnya. Hama ulat putih tersebut menyerang bagian buah, daun, dan batang habis digrogoti hingga tanaman mati. Penyerangan ulat tersebut terjadi saat matahari sudah terbenam, sehingga menyulitkan bagi para petani untuk membunuh binatang tersebut.
1310317986523866435
Ilustrasi (sumber: tomatotown.com)
Para petani tomat tersebut kini berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan bantuan agar mereka bisa menanam kembali tomat itu. Salah seorang petani di Desa Panancangan Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Sudin, mengaku hama ulat putih sangat ganas karena bisa mematikan tanaman tomat. Dia merasa sudah maksimal untuk mencegah serangan hama tersebut, namun ulat putih sebesar ujung sapu lidi itu ternyata sangat tahan terhadap obat hama insektisida.
Kejadian ini adalah merupakan musibah besar, untuk itu diharapkan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dapat membantu para petani tersebut. Paling tidak mereka dapat memulai menanam kembali dan berhasil mengantisipasi adanya serangan hama ulat tersebut. Disamping itu tentunya hal ini akan menjadi pelajaran bagi seluruh petani di Indonesia, khususnya para petani tanaman tomat. Mudah-mudahan musibah yang sangat memprihatinkan itu tidak terjadi lagi.-
*(Sumber dari berbagai media)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar