Setelah secara dramatis memenangi pertandingan final melawan Tim Amerika Serikat, Minggu 17 Juli 2011 di Commerzbank-Arena, Frankfurt, Tim Sepakbola Puteri Jepang tampil sebagai juara Piala Dunia 2011. Jepang meraih kemenangan dengan skor akhir 5-3 atas tim Amerika Serikat. Berita tersebut telah membangkitkan semangat negara itu setelah mengalami bencana alam gempa bumi dan tsunami 11 Maret lalu.
Ayumi Kaihori penjaga gawang tim Jepang telah menjadi bintang lapangan dalam pertandingan itu, karena berhasil menjinakkan dua tendangan penalti Amerika Serikat, ketika laga itu diakhiri dengan adu penalti, sebelum pemain bertahan Saki Kumagai menjalakan gol kemenangan. Hasil kemenangan ini merupakan gelar Piala Dunia Puteri pertama bagi Jepang.
Jalannya pertandingan pada waktu normal babak pertama dan kedua hingga selesainya perpanjangan waktu, Amerika sempat unggul 1-0 namun disamakan tim Jepang 1-1 sebelum babak kedua berakhir. Kemudian menjadi 2-2 hingga babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Jepang mencetak gol melalui Miyama pada menit ke 81, Sawa menit ke 117 dan Amerika Serikat melalui Morgan di menit ke 69 dan Wambach menit ke 104. Sedangkan pada adu penalti, Amerika mendapat satu gol melalui Abby Wambach sedangkan Jepang unggul tiga gol ketika Aya Miyama, Mizuho Sakaguchi dan Saki Kumagai mempersembahkan angka untuk tim mereka.
Jepang yang dipimpin kapten Homare Sawa, mendapat sambutan hangat dari penonton, setelah menyaksikan penampilan mereka yang amat mengesankan, empat bulan setelah negara itu digoncang bencana yang memakan banyak korban. Banyak penonton netral dari Jerman yang mendukung tim Jepang dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya, hingga mereka menang pada laga final itu.
Walaupun tidak ada pemain sepak bola Jepang yang terkena bencana alam itu, tetapi liga sepak bola puteri terkena dampak besar. Hal terburuk terasa bagi klub TEPCP Mareeze, yang markasnya berada dekat Fukushima, yang terpaksa harus menunda kegiatan mereka dan mundur dari kompetisi Liga-J, liga puteri ternama di Jepang, sepanjang musim. Sehingga para pemain terpaksa berlatih di mana-mana sedangkan bek kiri Aya Sameshima yang main di pertandingan final Minggu, telah diambil tim Amerika, Boston Breakers. Laga musim ini ditunda sebulan karena menunggu aliran listrik di lapangan sedangkan kompetisi Liga-J putera terpaksa dihentikan selama enam minggu. Kompetisi Ligapun semakin terhambat karena banyak pemain amatir yang latihan dan bertanding harus menyelingi kegiatakan mereka lainnya, seperti bekerja dan kuliah.
Sebenarnya dengan adanya hantaman moral terhadap semua kegiatakan di negara itu, para pemain sepak bola puteri mereka amat sukar rasanya untuk kembali ke lapangan sepak bola, apalagi harus tampil mengikuti Piala Dunia Puteri.
Menurut pemain bertahan Azusa Iwashimizu, sebelumnya dia merasakan bukan pada momen yang benar untuk mengikuti turnamen ini, karena ada masalah lain yang harus mereka kerjakan. Tetapi kemudian, ketika aktivitas tim berhenti dan Azusa berlatih sendirian dan dia baru menyadari betapa cintanya dia terhadap cabang olah raga ini. Karena para pemain bermukim umumnya di Jepang, maka persiapan mengikuti turnamen Piala Dunia Puteri pun menjadi amat terhambat.
Sedangkan menurut Pelatih Kepala Tim Jepang, Norio Sasaki, bahwa sebelum pertandingan ini dilaksanakan, mereka mendengar di televisi komentar mengenai situasi terakhir di Jepang dan mereka ingin memakai kesempatan ini untuk berterima kasih kepada orang-orang untuk dukungan yang telah diberikan. Norio Sasaki mengutip proses rekonstruksi Jepang pasgempa dan tsunami yang menewaskan 23.000 warga negeri Matahari Terbit itu pada 11 Maret lalu. Dia berharap semoga keberhasilan ini bisa menginspirasi bagi kami untuk kembali bangkit.
Tim Jepang yang dikenal dengan julukan “Nadeshido” (yang artinyai perempuan ideal ) sebelumnya pernah dikalahkan Amerika 0-2 dari dua pertemuan dengan Jepang pada laga persahabatan Maret lalu, pelatih Norio Sasaki mengakui timnya melakukan persiapan ke turnamen itu tidak sebaik apa yang dilakukan saingan mereka Amerika.
Namun Jepang matang dan berkembang di Jerman, mereka unggul pada pertandingan penyisihan grup atas Selandia Baru 2-1 pada tanggal 27 Juni 2011 di Bochum dan atas Meksiko 4-0 tanggal 1 Juli 2011 di Leverkusen, disusul kalah 0-2 atas Inggris 5 Juli 2011 di Augsburg sebelum Nadeshiko menjadi pembunuh tim raksasa Jerman 1-0 di perempat final pada tanggal 9 Juli 2011, kemudian menyudahi Swedia 3-1 di babak empat besar pada tanggal 13 Juli 2011 di Frankfurt.
Akhirnya tanpa diduga tim “Nadeshido” berhasil memetik kemenangan 5-3 dalam adu penalti yang amat dramatis pada hari Minggu kemarin atas tim Amerika Serikat, dan kemenangan ini melengkapi cerita dongeng Jepang yang menjadi kenyataan. Nadeshido mengalahkan Amerika untuk pertama kalinya, dalam 26 kali usaha mereka.- Luar Biasa!
Susunan Pemain :
Jepang: Ayumi Kaihori, Yukari Kinga, Azusa Iwashimizu,Saki Kumagai, Mizuho Sakaguchi, Kozue Ando/Asuna Tanaka, Aya Miyama, Homare Sawa (c), Shinobu Ohno/Mana Iwabuchi, Aya Sameshima, Yuki Nagasato/Karina Maruyama.
Jepang: Ayumi Kaihori, Yukari Kinga, Azusa Iwashimizu,Saki Kumagai, Mizuho Sakaguchi, Kozue Ando/Asuna Tanaka, Aya Miyama, Homare Sawa (c), Shinobu Ohno/Mana Iwabuchi, Aya Sameshima, Yuki Nagasato/Karina Maruyama.
Amerika Serikat: Hope Solo, Christie Rampone (c), Amy Le Peilbet,Shannon Boxx, Amy Rodriguez/Alex Morgan, Heather O’Reilly/Megan Rapinoe, Carli Lloyd, Alex Krieger, Lauren Cheney, Rachel Buehler, Abby Wambach.
Wasit: B. Steinhaus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar