Gunung Marapi yang terletak di kawasan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, statusnya naik dari waspada menjadi siaga setelah meletus sembilan kali serta mengeluarkan banyak debu vulkanik pada hari ini Rabu 03 Agustus 2011. Gunung Merapi tersebut sejak meletus sekitar pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB mengeluarkan banyak debu vulaknik.
Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar, Ade Edwar, di Padang, Rabu, dengan status siaga ini maka aktivitas masyarakat yang berjarak sekitar lima kilometer dari Gunung Marapi harus dihentikan. Peningkatan status dari waspada ke siaga ini disebabkan tingkat deformasi, gempa vulkanik, serta gas vulkanik yang meningkat secara signifikan.
Warga yang berada di wilayah II daerah rawan bencana Marapi harus meningkatkan kewaspadaan dan pendakian gunung Merapi juga harus dihentikan. Pemerintah telah siap dengan menjalankan Prosedur Pelaksanaan Baku sesuai dengan ketentuan penanggulangan bencana letusan Gunung Marapi. Status Merapi dari waspada menjadi siaga, Pemerintah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Menurutnya, Pemerintah terus-menerus melakukan pemantauan dan memonitor semau aktivitas yang terjadi di Gunung Marapi.
Petugas juga sudah disiapkan selama 24 jam,untuk terus menerus diminta memantau sifatnya alamiah yang ada digunung merapi tersebut. Pihaknya telah menghimbau warga sekitar yang berada di kaki Gunung Marapi untuk tetap selalu waspada jika terjadi letusan.
Gunung Marapi yang juga dikenal sebagai Berapi memiliki ketinggian 2891,3 m dari permukaan air laut. Sebagai salah satu gunung yang paling aktif di Sumatera, Marapi sudah sering meletus. Terhitung sejak akhir abad 18 hingga 2008 tercatat kira-kira sudah 454 kali melatus, 50 di antaranya dalam skala besar, sedangkan sisanya dalam skala kecil dengan mengeluarkan abu belerang. Gunung tersebut merupakan objek wisata yang sering dikunjungi oleh pada wisatawan. Di antara sekian banyak gunung yang ada di Sumatera Barat Gunung Marapi sudah memiliki jalur tetap untuk para pendaki, sehingga memudahkan para pendaki untuk melakukan pendakian. Di gunung ini, terdapat bunga edelwis yang tumbuh bermekaran di sekitar lereng gunung, yang menambah indahnya pemandangan Gunung Marapi.
Gunung Marapi berada dekat dengan kota Bukittinggi, tepatnya di sekitar Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia. Pernah meletus pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh. Juga pada tanggal 30 April 1979, menurut laporan pers disebutkan 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor. Letusan tersebut dikatakan juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat.
Untuk itu diharapkan kondisi ‘siaga’ Gunung Marapi tersebut tidak meningkat dan kepada para warga sekitar untuk selalu tetap waspada mengikuti perkembangan lebih lanjut.-
*(Sumber dari berbagai media)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar