Sawah ratusan hektar di Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terancam mati akibat aliran air irigasi di wilayah tersebut dihentikan karena adanya perbaikan di sejumlah tanggul. Para warga setempat telah mengajukan protes akan masalah itu. Tanaman padi yang berusia 20-25 hari seluas sekitar 500 hektar tersebut saat ini sudah menguning. Menurut Kepala Desa Ujungmanik, Supardan di Cilacap, Jumat 15 juli 2011, jika sawah itu tidak segera diairi, pasti akan mati.
Saluran irigasi dari Sungai Citanduy menuju Desa Ujungmanik dan Kubangkangkung sebenarnya pernah dialiri air pada akhir bulan Juni silam. Tetapi aliran air tersebut kembali terhenti akibat dibendung di Desa Sarwadadi, Kecamatan Kawunganten, untuk mengairi sawah di wilayah tersebut.
Warga desa yang berjaga siang-malam di pintu-pintu air sempat hampir emosi akibat saluran irigasi ini dibendung. Namun hal itu bisa diredam dan hingga saat ini saluran irigasi tersebut belum mengalir kembali karena adanya perbaikan di beberapa tanggul.
Sementara itu para warga telah dijanjikan oleh Supardan, yang juga sebagai Ketua Paguyuban Kepala Desa sekecamatan Kawunganten itu, bahwa perbaikan tanggul tersebut hanya akan berlangsung antara 10-15 hari sehingga irigasi dapat segera dibuka kembali. Saat ini hal itu sudah berjalan sepuluh hari, berarti masih ada lima hari lagi. Oleh karena itu, dia akan mengumpulkan para kepala desa, perangkat, dan kelompok tani untuk membahas mekanisme penyaluran air termasuk sanksi bagi yang melakukan pencurian air atau membendung saluran.-
Diharapkan masalah tersebut dapat segera diselesaikan dengan baik sehingga tanaman padi yang luas itu tetap dapat dipanen sehingga tidak merugikan warga desa.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar