TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Senin, 26 September 2011

GREEN WAREHOUSE TELAH DITERAPKAN DI BAKRIE TELECOM


Seiring dengan perjalanan waktu, peralatan IT dan network yang telah usang mengandung material kimia, metal dan lainnya yang bisa mencemarkan lingkungan.Untuk perlunya penerapan ‘Green Warehouse’ dan aktivitasnya harus memastikan semua limbah operasi dan elektronik tersebut digunakan dengan sepatutnya sampai usai masa operasinya.
13114857181663710246
Bakrie Telecom menerapkan “Green Warehouse” atau prinsip-prinsip ramah lingkungan di alur mata rantai pasokan barang dan gudangnya dalam rangka melanjutkan gerakan Hijau Untuk Negeri. Langkah ini tidak saja memperkuat kontribusi Bakrie Telecom pada upaya pengurangan dampak negatif industri telekomunikasi pada lingkungan tapi juga menjadikan operator telekomunikasi ini semakin dapat mengontrol secara efektif dan efisien proses produksi, penyimpanan dan pengiriman produk. Sebagai operator telekomunikasi, Bakrie Telecom banyak menggunakan peralatan IT dan Network. Dengan jumlah BTS sekitar 3.900 buah dan layanan yang tersebar di 82 kota di seluruh Indonesia, tentunya dibutuhkan dukungan peralatan IT dan Network handal dan terus ditingkatkan kemampuannya. Caranya dengan mendayagunakan bahan-bahan yang masih bisa digunakan kembali (reuse). Jika perlu dibuang dengan cara yang benar (properly disposed)
Menurut Agung Satya Wiguna, Vice President Supply Chain Management PT Bakrie Telecom Tbk, perusahaanya mentargetkan untuk menggunakan kembali (reuse) atau mendaur ulang (recyle) 75% dari limbah elektronik yang dihasilkan oleh IT dan Network selama tahun 2011. PT Bakrie Telecom Tbk. merupakan Operator Telekomunikasi pertama yang bekerjasama dengan Prasadha Pramana Limbah Industri (PPLI). Dalam penanganan proper disposal electronic waste (ewaste). PPLI merupakan perusahaan pengolahan dan penghancuran limbah yang telah mendapat sertifikat dari Kementrian Lingkungan Hidup. Tak hanya peralatan IT dan Network, Bakrie Telecom juga secara kreatif menggunakan kembali (reuse) berbagai materi kampanye, seperti poster dan marketing kit. Demikian pula Return Ruim Card.
Salah satunya, kartu perdana Esia yang rusak atau satu dan lain hal tidak bisa digunakan, maka akan diambil dan digunakan kembali kartu RUIMnya sehingga bisa dijadikan kartu perdana baru. Upaya ini tidak hanya menghemat sumber daya, tapi juga menghemat biaya. Kami bisa hemat hingga 33% dari ongkos produksi. Jadi kepedulian pada lingkungan bisa selaras pula dengan nilai strategis bisnis. Kontrol efektif pada proses penyimpanan dan distribusi di warehouse mampu menjaga stock level yang ideal. Akibatnya biaya penyimpanan dan biaya distribusi bisa dikurangi dan terjadi penghematan biaya yang cukup signifikan.
Bahkan PT Bakrie saat ini sedang mengimplementasikan penggunaan Third Party Logistics atau lazim dikenal dengan 3PL. Pada tahap awal dilakukan di regional Jawa Barat. Hasilnya bisa menghemat antara 10% hingga 15% tiap bulannya. Untuk itu akan segera diwujudkan di seluruh regional Bakrie Telecom di Indonesia.
Satu inovasi yang kelihatannya sederhana ternyata memberikan dampak positif yang begitu besar, baik pada keberlanjutan usaha maupun pada lingkungan. Green Warehouse yang diupayakan Bakrie Telecom telah membuktikan hal tersebut. Semoga terlaksana selamanya.-
*(Sumber dari berbagai media)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar