TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Minggu, 25 September 2011

DATA RAHASIA PENTAGON TELAH DICURI!


Data rahasia Pentagon sebanyak 24 ribu, telah dicuri pemerintahan asing dalam serangan cyber pada Maret 2011 lalu. Menurut Wakil Menteri Pertahanan AS William Lynn ketika menjadi pembicara tentang strategi baru Pentangon menghadapi serangan cyber (15 Juli 2011), bahwa data-data itu dicuri dari sebuah komputer perusahaan kontraktor pertahanan.
13108131711363540279
Data Pentagon (sumber: myspace.com)
Saat ini pemerintah AS memiliki “ide yang cukup bagus” untuk mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. Sebelumnya, Pentagon menyalahkan China atau Rusia jika terjadi pencurian data akibat serangan cyber, tapi insiden baru-baru ini membuat Pentagon khawatir jika pencurinya sekelompok teroris. Serangan dunia maya pada Maret lalu, sama saja dengan perang seperti di darat, udara dan laut. Insiden itu membuahkan panggilan untuk mengembangkan jaringan komputer yang lebih tangguh sehingga militer dapat terus beroperasi jika sistem dalam keadaan kritis atau bocor.
Pentagon sudah lama khawatir dengan sistem komputernya yang mudah bocor sehingga militer tidak hanya mengandalkan komputer sendiri, tapi juga orang-orang dari kontraktor termasuk penyedia bahan bakar dan listrik. Adanya gangguan komputer dalam beberapa tahun terakhir telah membuat beberapa sistem Pentagon diperketat, termasuk teknologi pengawasan dan sistem komunikasi satelit. Penetrasi industri pertahanan jaringan komputer menargetkan perangkat keras militer termasuk sistem pelacak misil dan sistem kapal induk.
Menteri Pertahanan Baru Leon Panetta dalam dengar pendapat senat bulan Juni 2011, mengatakan bahwa ada kemungkinan kuat insiden ini bisa mengarah kepada Pearl Harbor kedua atau bisa menjadi serangan cyber yang melumpuhkan kekuatan keamanan AS, keuangan dan sistem pemerintah.
Sementara itu Wakil Kepala Staf Gabungan, Jenderal Marinir James Cartwright, menegaskan bahwa AS harus mengambil tindakan yang bersifat ofensif bukan defensif. Bagi Kementerian Pertahanan, jaringan adalah benar-benar nyawanya, Jika mereka benar-benar menyerang dan pihaknya hanya memperkuat pertahanan saja, hal itu sangat sulit.
Seperti yang dikutip ‘Daily Mail’, bahwa pada awal tahun ini Presiden Barack Obama telah menandatangani perintah khusus yaitu seberapa jauh komandan militer AS di seluruh dunia untuk menggunakan serangan cyber dan cara lainnya yang berbasis komputer untuk menyerang musuh AS.-
*(Sumber dari berbagai media)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar