TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Sabtu, 24 September 2011

TELKOMSEL MELUNCURKAN 'TAP-IZY' INOVASI PEMBAYARAN CONTACTLESS VIA PONSEL


Layanan pembayaran mobil yang pertama dan satu-satunya di Indonesia “Tap-Izy” telah diluncurkan Telkomsel pada hari Rabu 06 Juli 2011. Dengan layanan ini pengguna Telkomsel akan mudah melakukan pembayaran melalui ponsel mereka ke mesin “Tap-Izy”. Menurut Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, Ini adalah upaya nyata Telkomsel untuk mewujudkan less cash society di era mobile lifestyle sekarang ini. Inovasi itu muncul berdasarkan jumlah masyarakat yang beralih kepada metode pembayaran “cashless”, baik melalui transaksi online dan dompet elektronik, dalam beberapa tahun terakhir cenderung meningkat. Hal ini karena transaksi cashless memberikan banyak keuntungan dari sisi kemudahan, kecepatan dan keamanan, terutama bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan kian berkembangnya dunia digital di Indonesia.
131000420159398348
(sumber: rilis.theponsel.com)
Layanan “Tap-Izy” merupakan inovasi produk SIM card yang telah dilengkapi dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Chip dan antena yang tertanam pada SIM card memungkinkan pelanggan bertransaksi pembayaran dengan menyentuhkan ponsel ke alat pembaca (reader) yang terdapat pada mesin electronic data capture (EDC) “Tap-Izy” di kasir. Layanan e-money tersebut yang didukung teknologi RFID merupakan pengembangan dari layanan mobile wallet T-Cash yang memanfaatkan SMS sebagai basis layanan. Dalam menghadirkan layanan tersebut, Telkomsel bekerja sama di bidang teknis dengan PT Ecash Payment Indonesia.
Khusus untuk tahap awal ini hanya berlaku bagi wilayah Jabodetabek saja dan dapat untuk menikmati fasilitas itu, pelanggan kartuHALO dan simPATI harus terlebih dahulu mengganti SIM card-nya dengan SIM card “Tap-Izy” di GraPARI. Dan masyarakat juga dapat membeli perdana kartuHALO dan simPATI yang sudah dilengkapi fitur “Tap-Izy” seharga Rp50.000 di GraPARI serta gerai Indomaret dan 7-Eleven bertanda “Tap-Izy”. Sedang untuk mengaktifkan layanan “Tap-Izy” di SIM card, pilih “Tap-Izy” pada “T-sel Menu” di ponsel. Kemudian masukkan nomor PIN 1234, lalu pilih ?Activation? untuk aktivasi. Setelah layanan “Tap-Izy” aktif, pelanggan dapat mengisi saldo elektronik “Tap-Izy” dengan nominal Rp25.000 hingga Rp1 juta di GraPARI serta gerai Indomaret. Sesudah memiliki saldo di dompet elektronik ini, pelanggan langsung dapat menikmati mudahnya pembayaran di berbagai merchant rekanan.
Saat ini transaksi pembayaran menggunakan “Tap-Izy” dapat dilakukan di gerai Indomaret, Starmart, Solaria, dan Disc Tarra. Dalam waktu dekat, gerai 7-Eleven dan Circle K juga akan menyediakan layanan pembayaran menggunakan “Tap-Izy”, sehingga secara keseluruhan pelanggan akan dilayani sekitar 500 gerai “Tap-Izy”. Melalui kerja sama Telkomsel dengan PT Kereta Api Indonesia, pelanggan juga dapat memanfaatkan layanan “Tap-Izy” untuk membeli tiket kereta Jabodetabek kelas ekonomi. Pelanggan bisa mengunjungi loket-loket penjualan tiket kereta yang tersebar di 24 stasiun di wilayah Jabodetabek. Dan nantinya layanan “Tap-Izy” juga tersedia untuk pembelian tiket kereta commuter line (kelas ekspres).
Sementara itu Operator seluler PT Telkomsel telah menargetkan 400.000 pelanggan menggunakan “Tap Izy” yang memungkinkan masyarakat dapat transaksi barang dan jasa hanya mendekatkan ponsel dengan mesin electronic data center (EDC) pada puluhan merchant. Telkomsel telah mengundang sebanyak mungkin mitra untuk dapat mengaplikasikan teknologi yang memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
Kepala Biro Kebijakan dan Pengembangan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Aribowo menuturkan bahwa pemerintah mendorong peningkatan pengunaan uang digital di Indonesia. Tidak hanya bank sebagai penerbit e-money, tapi layanan e-money non-bank seperti operator telekomunikasi juga terus berkembang. Menurut catatan BI, hingga Mei 2011 jumlah pengguna uang digital mencapai sekitar 10 juta orang, meningkat 154 persen dibanding sekitar 4 juta pada periode sama 2010.
Lalu dalam rangka penerapan manajemen risiko, penerbit e-money non bank (operator) wajib menempatkan dana float dalam bentuk aset yang aman dan likuid untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang dan pedagang tepat waktu atau tidak dapat digunakan untuk pembiayaan operasional penerbit. Menurut Aribowo transaksi e-money melalui bank masih jauh lebih tinggi dibandingkan transaksi non-bank. Transaksi e-money operator masih memiliki keterbatasan dalam top-up karena jumlah Grapari masih terbatas, dan transaksi menggunakan teknologi ponsel masih cenderung lebih lama karena harus mengecek terlebih dahulu saldo yang ada, sementara e-money perbankan lebih cepat dan pengisian saldo bisa melalui mesin-mesin ATM.-
*(Sumber dari berbagai media)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar