Pada saat harga jual mulai membaik, Ikan-ikan hasil budi daya kolam jaring apung di perairan waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terjangkit virus mematikan. Jenis virus yang menyerang ikan-ikan itu adalah koi herves virus (KHV). Menurut para petani di waduk tersebut, pada hari Senin 18 Juli 2011 lalu, ikan-ikan yang terjangkit virus itu bercirikan sebagian kulitnya terkelupas, dan bintik-bintik merah di bagian insang.
Akibat terjadinya serangan virus tersebut banyak petani di Jatiliuhur terpaksa menjual “obral” ikan-ikan mereka karena khawatir virus akan semakin merajalela. Koordinator petani setempat, Baban Purnama, menyebutkan bahwa virus yang menyerang ikan budi daya itu muncul dalam dua pekan terakhir, dan sulit diberantas. Para petani berupaya mengobatinya, tapi tidak membuahkan hasil dan menyebutkan virus itu muncul diduga karena jeleknya kualitas air waduk Jatiluhur.
Menurut para petani, virus muncul di tengah harga ikan yang sudah mulai membaik, harga ikan mas di tingkat petani di Jatiluhur saat ini, telah mencapai Rp 15.500 per kilogram, atau naik Rp 4.000 dari harga pekan lalu sehingga kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan mereka. Diharapkan, pihak berwenang bisa membantu mengatasi serangan pada ikan itu, sehingga mereka tidak mengalami kerugian yang besar.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta Komaran menyebutkan bahwa virus KHV yang menyerang ikan-ikan di Jatiluhur tersebut berpotensi menyebabkan kematian ikan. Diharapkan, pihak berwenang bisa membantu mengatasi serangan pada ikan itu, sehingga mereka tidak mengalami kerugian yang besar.-
*(Sumber dari berbagai media)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar