Pada hari Jumat tanggal 29 Juli 2011 yang lalu, atas prakarsa Bapak Thamrin telah diadakan pertemuan antar kompasianer atau kopdar dalam rangka silaturahmi menjelang memasuki bulan ramadhan. Saya sendiri dapat hadir pada pertemuan tersebut karena undangan Pak Thamrin via inbox Kompasiana pada tanggal 28 Juli 2011. Tetapi sebelumnya saya sempat khawatir tidak dapat menghadirinya karena jadwal rutin saya bekerja, disamping itu memang pemberitahuannya agak mendadak. Namun karena saya menganggap pertemuan tersebut sebuah kesempatan yang langka dan perlu didatangi, maka saya berusaha untuk mendapatkan ijin. Alhamdulillah, setelah shalat Jumat akhirnya saya baru mendapatkan ijin itu dan langsung konfirmasi kepada Pak Thamrin. Manstaf!
Tepat jam 15.35 wib. saya berangkat dari Tangerang (tempat saya bekerja) menuju ke Pusat Grosir Cililitan (PGC) – Cililitan Jakarta Timur. Alhamdulillah tanpa halangan yang berarti akhirnya saya tiba di PGC sekitar pukul 16.20 wib. Kemudian sesuai dengan undangan bahwa lokasinya pertemuan di PGC Cililitan Food Court lantai 4, maka langsung saya mencari lokasi tersebut namun ternyata lantai 4 di PGC adalah lantai 3A.
Pak Thamrin adalah kompasianer pertama yang saya temui, lalu saya diperkenalkan kepada yang telah hadir lebih dahulu yaitu : Ulihape, Yusep Hendarsyah, Mas Dian Kelana, Sutan Pangeran, Shulhan Rumaru, Arifin Basyir dan obi. Tak lama kemudian datang Babeh Helmi, lalu disusul Kong Ragile hingga waktu selepas magrib. Setelah semua shalat Magrib di lantai tujuh secara bergantian, akhirnya yang lainpun telah berdatangan, Mbak Lina, Yulia Rahmawati, Iswanti Ajah, Achsin El-Qudsy, Sri Wahyuni, Pak Tua Pasaribu, Prof Nur Tjahjadi dan Istrinya, mbak Sri Astuti dan yang terakhir Pak Reflusmen.
Pertemuan warga kompasiana tersebut akhirnya telah dihadiri oleh dua puluh satu kompasianer yang datang dari Jabodetabek. Acara dibuka oleh Babeh Helmi, kemudian Pak Thamrin selaku pemerakarsa peretemuan ini memberikan sambut sepatah dua patah kata. Menurut beliau acara ini adalah dalam rangka menyambut bulan Ramadhan yang tinggal dua hari lagi dan juga dalam rangka ulang tahun Pak Thamrin (katanya sih sudah lewat yaitu tanggal 27 Juli). Semangat Ulang Tahun! (lihat postingan Pak Thamrin : Indahnya Kopdaran Kompasiana Menjelang Ramadhan )
Pada kesempatan itu Kong Ragile (warga Kenthir) juga diberi waktu untuk menyampaikan kata-kata sambutan, namun akhirnya digantikan oleh Sutan Pangeran. Bahwa pada dasarnya mereka berdua sangat suka sekali dengan adanya pertemuan seperti ini atau kopdar kompasianer. Karena setelah saling bertatap muka kita bisa saling sharing serta paling tidak selalu memberikan semangat untuk menulis di Kompasiana dan diharapkan pertemuan ini menjadi berkelanjutan dengan pertemuaan-pertemuan lainnya.
Lalu sayapun sebagai wakil dari ‘Desa Rangkat’ angkat berdiri memberikan sedikit kata-kata sebelumnya mbak Ulihape dan Yusep menanyakannya. ‘Desa Rangkat’ adalah wadah komunitas warga Kompasiana dalam menuangkan segala ide dan imajinasi kreatif akan sebuah desa yang tumbuh kembang bersama rasa Toleransi, Kesamaan, Persaudaraan dan Persahabatan juga rasa Kekeluargaan yang dijunjung tinggi. ‘Desa Rangkat’ merupakan desa yang dibangun dan dibesarkan melalui hati dan rasa dengan prinsip Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam meRANGkai KATa.
Pertemuan ‘Desa Rangkat’ pada tanggal 02 dan 03 Juli 2011 yang lalu di Yogyakarta telah cukup sukses ( lihat tulisan saya : Pertemuan ‘Desa Rangkat’ di Ganjuran Telah Mengagumkan Para Kompasianer ). Sesuai kesepakatan warga ‘Desa Rangkat’ bahwa InsyaAllah pada tanggal 21, 22 dan 23 Oktober 2011 mendatang ‘Desa Rangkat’ akan mengadakan pertemuan yang kedua dalam rangka Ulang Tahun Desa Rangkat yang Pertama. Lalu pada kesempatan itu pula saya atas nama ‘Desa Rangkat’ selaku RW Rangkat, mengundang kepada para hadirin dan para kompasianer untuk berkenan hadir pada pertemuan tersebut.
Kemudian mengenai keberadaan ‘Desa Rangkat’ sebagai komunitas kompasianer, Mas Yayok selaku Kades Rangkat pernah menjelaskan pada tanggal 13 April 2011 lalu di Surabaya, bahwa Desa Rangkat di Kompasiana.com, diawali oleh keresahan pertentangan di rubrik agama, dan sentuhan persaudaraan dalam komentar yang ditangkap oleh Mommy, maka terbangunglah Desa Rangkat adalah Diskusi Elok Sarat Asah-asih-asuh dalam meRANGkai KATa di kompasiana.com baik berupa tulisan, komentar atau tanggapan dari komentar. Dengan kata lain, Desa Rangkat adalah penjabaran dari Sharing and Connectingnya kompasianadotcom. Mas Iskandarjet, selaku admin pada kesempatan terakhir saat berpamitan, menitipkan salam untuk semua warga Desa Rangkat.
Lalu menurut Prof Nur Tjahjadi, bahwa dia menyambut baik acara kopdar ini. Kopdar yang tujuannya mempererat persaudaraan di antara penulis/pembaca kompasiana di seantero Indonesia bahkan juga luar negeri seperti Malaysia, Negara-negara Timur Tengah, hingga benua Eropa, Amerika dan Australia. Komunikasi di dunia maya memang terkadang terjadi gesekan-gesekan yang tak dapat dihindarkan, tetapi dengan adanya kopdar, ketegangan yang sering muncul dapat dieliminir. (lihat tulisan Prof Nur Tjahjadi : Kompasianers Bermaafan Sebelum Puasa di PGC )
Dalam acara itu masing-masing kompasianer memperkenalkan diri. Ada juga yang bercerita mengaku tak pernah baca tulisan orang lain di kompasiana, tapi cuma sempat menulis, terus ditinggal pergi. Ada juga yang senangnya cuma komentar saja. Ada yang tulisannya sudah banyak, dan ada juga yang kadang yang belum berani menulis. Seru juga tuh!
Tak ketinggalan Pak Tua Pasaribu (yang sebelumnya sempat ragu ketika masuk ke area food court, tetapi akhirnya yakin setelah bertemu dengan pak Thamrin), dalam sambutan mengatakan bahwa pertemuan ini sangat positif sekali dan berharap pertemuan ini tidak hanya kali ini saja, tapi harus ada kelanjutannya.
Mas Dian Kelana, mengatakan bahwa ia sangat suka acara pertemuan ini sehingga berusaha untuk mengabadikannya secara detail. Tentunya akan melaporkan secara detail pula acara kopdaran ini (lihat liputan Mas Dian Kelana : Kopdar PGC: Ketika Ramadhan Datang, Semoga Kita Dalam Keadaan Suci )
Kemudian Babeh sempat menjelaskan tentang pertemuan kompasianer yang paling berkesan selama ini adalah Pertemuan Desa Rangkat pada awal bulan Juli lalu. Pertemuan ‘Desa Rangkat’ pada tanggal 02 dan 03 Juli 2011 yang lalu itu telah dihadiri oleh dua puluh sembilan warga dari berbagai daerah antara lain dari Jakarta, Depok, Bekasi, Bandung, Semarang, Klaten, Temanggung, Situbondo, Jember, Surabaya, Palembang, Makassar, Gorontalo, Menado dan tuan rumah DI Yogyakarta. Dalam pertemuan itu telah dilakukan silaturahmi antar warga, diskusi pengalaman penulis, pesan dan kesan komunitas desa rangkat dan sharing dengan komunitas ‘Canting’ DI Yogyakarta serta bakti sosial ke panti asuhan Santa Maria, Ganjuran, Bantul, DI Yogyakarta. Yang paling menarik justru proses kedatangan para warga itun sendiri, yang jauh dari Menado, Makasar, Palembang dan Depok. Ada yang menggunakan pesawat terbang dan ada yang membawa kendaraan sendiri untuk samapai di tempat pertemuan. Dalam pertemuan itu hampir seluruh warga desa rangkat menyatakan kegembiraannya dengan ungkapan kata bahagia yang kerap selalu terlontar dari obrolan-obrolan diantara mereka.
Babeh Helmi juga mengharapkan agar kopdar jangan hanya sekadar makan-makan terus tak ada kelanjutannya. Tapi akan muncul ide-ide baru seperti tulisan-tulisan berseri yang ada di ‘Desa Rangkat’. Lalu ia juga menyatakan bahwa kompasiana akan mengadakan acara halal bi halal.
Akhirnya sebelum ditutup acara kopdar atau pertemuan Kompasianer dalam rangka menyambut Ramadhan, Pak Reflusmen berkenan memberikan kata-kata bahwa beliau sangat mendukung adanya acara ini, sama seperti rekan lainnya mengaharapkan aka nada lagi pertemuan yang seperti ini.
Acara tersebut akhirnya ditutup pukul 20.30 wib. oleh Sdr, Achsin El-Qudsy dengan sama-sama membaca Alhamdulillahirobbilalamin………..
Yang berdiri dari kiri ke kanan : Kong Ragile, Pak Reflusmen, Pak Thamrin, Pak Tua Pasaribu, Prof Nur Tjahjadi, Yusep Hendarsyah, Sutan Pangeran, Edy Priyatna, Shulhan Rumaru, Achsin El-Qudsy, Obi, Babeh Helmi, Arifin Basyir, Mas Dian Kelana.
Yang duduk dari kiri kekanan : Iswanti Ajah, Sri Wahyuni, mbak Sri Astuti, mbak anu, Ulihape, Lina (Bunda Istvan), Yulia Rahmawati.
Yang duduk dari kiri kekanan : Iswanti Ajah, Sri Wahyuni, mbak Sri Astuti, mbak anu, Ulihape, Lina (Bunda Istvan), Yulia Rahmawati.
Puisi : Edy Priyatna
PERTEMUAN HARI INI
Pertemuan hari ini
telah menyejukkan kalbu
melalukan rasa cemasku
menyirnakan sedihku
menghilangkan dahaga sukma
obat istimewaku…..
Pertemuan hari ini
telah menjelma menjadi puisi
melegakan rasaku
membintangi jiwaku
mencairkan kebekuan hati
gugah semangatku….….
telah menjelma menjadi puisi
melegakan rasaku
membintangi jiwaku
mencairkan kebekuan hati
gugah semangatku….….
(Desa Rangkat, 29 Juli 2011)
___________________________________________________
DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar