Tadi pagi (Senin tanggal 2 Mei 2011), para pelajar yang hendak menyebrang menuju sekolahnya tenggelam di sungai, Bojonegoro Jawa Timur. Sebuah perahu tradisional berpenumpang lebih kurang 40 orang yang biasa digunakan untuk penyeberangan di Sungai Bengawan Solo, di Bojonegoro, Jawa Timur, telah terbalik dan tenggelam.
Saat ini Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap 13 orang dari 32 orang korban tenggelamnya perahu tradisional di Sungai Bengawan Solo, di antara Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, dan Desa Padang, Kecamatan Kerucuk. Jumlah korban sementara teridentifikasi sebanyak 32 orang. Sejumlah 20 orang telah ditemukan. Seorang di antaranya ditemukan sudah meninggal atas nama Darsih, warga Desa Padang, Kecamatan Kerucuk. Sedangkan 13 orang lainnya masih dalam pencarian. Pencarian korban akan dilakukan dengan menyisir dari tempat kejadian sampai ke radius lima kilometer dari aliran sungai.
Menurut saksi mata, perahu itu penuh dengan penumpang. Ketika perahu berada di tengah sungai, perahu itu menabrak sebuah kayu yang ikut mengalir di arus sungai. Setelah berbenturan perahu tersebut terbalik dan tenggelam. Perahu yang tenggelam itu milik seorang warga Desa Bacang, Kecamatan Kerucuk. Perahu itu sudah dioperasikan sekitar lebih dari 30 tahun.
Musibah tersebut sangat menyedihkan karena Sebagian besar korban adalah pelajar yang akan berangkat sekolah. Mereka adalah warga Desa Padang, Kecamatan Trucuk yang hendak menyeberang ke Desa Sale, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Semoga Tim SAR dapat segera menemukan korban yang telah dinyatakan hilang tersebut.
*(Sumber dari berbagai media)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar