TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Kamis, 22 September 2011

NAIK BUSWAY SAAT INI TERNYATA SANGAT MELELAHKAN


1306842070984368115
Hari ini Selasa 31 Mei 2011, saya ditugaskan dari kantor untuk mengikuti rapat aanweijzing di sebuah kantor swasta di daerah Jakarta Selatan. Disamping aksesnya persis di depan kantor saya di jalan Sudirman dan untuk lebih menghemat waktu sehubungan jalan protokol masih terkena ‘3 in 1′ jadi saya memutuskan untuk berangkat menggunakan Busway koridor 1 saja. Namun ketka saya tiba di shelter bus Setia Budi terlihat penuh penumpang yang akan menuju Blok M tetapi yang ke arah Kota justru tidak ada karena ternyata ada perbaikan jalan pada Shelter tersebut.
Setelah lama menunggu lebih kurang 30 menit akhirnya saya baru dapat masuk di dalam bus yang ke lima, karena setiap bus selalu dibatasi penumpang yang akan menaiki bus dari setiap Shelter. Dan akhirnya saya sampai juga di tempat tujuan walaupun terlambat sepuluh menit dari waktu yang telah ditentukan. Salah perhitungan.
1306843692781787312
Kemudian setelah rapat selesai jam 11.05 wib saya memutuskan untuk kembali ke kantor dengan menggunakan Busway lagi agar lebih cepat sampai. Tetapi setibanya di Shelter Blok M pada jam 11.20 wib saya melihat di shelter itu sangat padat dengan calon penumpang. Sehingga sayapun sempat mengantri di luar shelter. Sementara Busway di jalur terminal Blok M tersebut hanya ada 3 bus. Itupun hanya dua yang mengangkut penumpang yang satunya lagi langsung pergi tanpa berhenti di depan shelter. Dengan kejadian ini banyak orang yang mengeluh.  Padahal biasanya di Blok M justru  Busway selalu banyak dan antri. Mungkin hari ini lagi tidak biasa. Dan ketika saya mulai masuk ke shelter yang berukuran 3 x 6 meter tersebut ternyata saya melihat shelter tersebut kondisinya sudah sangat parah. Ruangan itu seperti tidak terawat, AC nya tidak berpungsi lagi, pintu gerbangnya juga sudah rusak dan selalu terbuka. Sementara para calon penumpang berdesakan agar bisa segera mencapai pintu gerbang tersebut. Saya melihat hampir semua orang selalu menghapus peluhnya karena kegerahan. Saya sendiri terasa tidak nyaman menunggu di shelter tersebut. Ada seorang ibu bersama dua orang anaknya yang sudah menunggu selama dua jam, bertanya, “Wah…kita akan masuk ke bus yang ke berapa ya?” Kemudian ada yang menyahut, “Sepertinya awak bus istirahat makan tuh !”
Akhirnya setelah menunggu lebih kurang satu setengah jam, saya baru dapat masuk di bus yang ke enam namun jarak antara bus yang mengangkut penumpang dengan yang bus berikutnya sekitar 15 menit. Sungguh sangat melelahkan.
13068449091655578153
Setelah saya memasuki bus yang akan menuju Kota, saya melihat kondisi bus tersebut juga seperti tidak terawat dengan baik. Bus yang bernomor tugas : 15 itu langit-langitnya sangat kotor dan lusuh. Sopir yang mengemudikan bus tersebut tidak pernah menekan tombol pemberitahuan posisi shelter yang akan dituju. AC bus itu juga sudah tidak sejuk lagi. Pokoknya sudah tidak nyaman lagi seperti 5 tahun yang lalu. Dan selama perjalanan saya melihat ada tiga bus yang parkir di pinggir jalan, entah bus itu storing atau mereka sedang istirahat kita nggak tahu, padahal banyak penumpang yang masih menunggu di shelter-shelter sepanjang Blok M - Kota.
Saya memang sudah lama tidak pernah menggunakan Busway bila berpergian. Karena saya selama 5 tahun terakhir ini ditugaskan di luar kota. Namun ketika hari ini saya memutuskan untuk menggunakan Busway ternyata tidak menjanjikan. Disamping itu juga saya sering mendengar berita bahwa Busway sering mengalami kecelakaan.
13068451061364313315Pengalaman saya hari ini dengan Busway ternyata sudah menjadi pengalaman seluruh warga Jakarta dan sekitarnya. Selain sangat melelahkan juga menjadi tidak efisien bagi para pengguna jasa Busway tersebut. Saya jadi ingat ketika dulu ada PATAS PPD pertama kali (Jurusan Blok M - Kota pp), hanya awalnya saja bagus dan nyaman tapi setelah 3-4 tahun menjadi tidak nyaman lagi karena bus nya tidak terawat. Bila dibandingkan dengan angkutan lainnya seperti PPD dan DAMRI, Busway juga hampir sama saja. Padahal kalau dihitung secara cermat mestinya jasa angkutan tersebut, tambah lama menjadi tambah bagus atau baik. Dan bukan tidak mungkin harus lebih meningkat pelayanannya terhadap masyarakat yang menggunakannya. Tentunya akan menjadi kebanggan kita tersendiri jika dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Apalagi Ibukota Jakarta merupakan daerah lawatan turis dari manca negara. Mereka akan senang dan merasakan kesan yang luar biasa sehingga nantinya akan selalu ingin kembali lagi ke Jakarta.
1306845061430040600
Menurut catatan Wikipedia, Transjakarta atau umumnya disebut Busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem TranMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Perencanaan Busway telah dimulai sejak tahun 1997 oleh konsultan dari Inggris. Pada waktu itu direncanakan bus berjalan berlawanan dengan arus lalu-lintas (Contra Flow) supaya jalur tidak diserobot kendaraan lain, namun dibatalkan dengan pertimbangan keselamatan lalu-lintas. Meskipun Busway di Jakarta meniru negara lain (Kolombia, Jepang, Australia), namun Jakarta memiliki jalur yang terpanjang dan terbanyak. Sehingga kalau dulu orang selalu melihat ke Bogota, sekarang Jakarta sebagai contoh yang perlu dipelajari masalah dan cara penanggulangannya.
13068443211121312311
Bus Transjakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004 dengan tujuan memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta. Untuk mencapai hal tersebut, bus ini diberikan lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan lainnya (termasuk bus umum selain Transjakarta). Agar terjangkau oleh masyarakat, maka harga tiket disubsidi oleh pemerindah daerah.
Pada saat awal beroperasi, Transjakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas. Dan ada juga yang terbakar karena kurang perawatan.
13068452321811779722
Akhirnya pengalaman saya dengan Busway hari ini dapat menyimpulkan bahwa ternyata sistim manajemen di Indonesia masih belum berhasil seperti yang diharapkan lima tahun yang lalu pada saat mulainya beroperasi Busway tersebut. Seperti masalah PPD, DAMRI, PT KAI dan perusahan angkutan lainnya, yang menyatakan selalu banyak mengalami kerugian, bukan tidak mungkin bahwa Busway pun akan demikian. Sementara masyarakat dari dulu hingga sekarang tidak mengerti mengapa itu selalu terjadi !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar