TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Kamis, 22 September 2011

KOMITE NORMALISASI PSSI HARUS BEKERJA KERAS KEMBALI


13073450891676928758
FIFA ternyata belum menjatuhkan sanksi ke sepak bola Indonesia walaupun PSSI telah dua kali gagal menggelar Kongres PSSI, namun sanksi FIFA tersebut akan secara otomatis diberikan Indonesia apabila Kongres ketiga gagal lagi. Artinya FIFA masih memberi satu kesempatan lagi untuk menggelar pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan exco PSSI periode 2011-2015.
Pada hari Senin, 30 Mei 2011 yang lalu, Komite Eksekutif FIFA menggelar rapat di kantornya, Zurich, Swiss. Rapat yang dipimpin langsung Presiden FIFA, Joseph S Blatter tersebut membahas berbagai masalah yang menimpa anggota-anggotanya, termasuk Indonesia. Usai rapat tersebut, FIFA menggelar jumpa pers. Dan Kepada wartawan, Blatter lebih dulu menyampaikan keputusan FIFA mencabut sanksi yang telah dijatuhkan kepada Bosnia-Herzegovina dan Brunei Darussalam.
Kemudian mengumumkan sikap FIFA terhadap Indonesia. Tanpa basa-basi, Blatter mengatakan Kongres PSSI harus digelar paling lambat 30 Juni 2011. Bila gagal, FIFA akan langsung menjatuhkan sanksi berupa suspended (pembekuan) bagi sepakbola Indonesia, pada tanggal 1 Juli 2011. Dan Kongres tersebut harus tetap mengacu pada aturan yang ada dan keputusan-keputusan yang sudah dikeluarkan FIFA. Dimana FIFA telah melarang empat kandidat yang telah dianggap tidak memenuhi persyaratan pencalonan yaitu : Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisutta. Serta PSSI diminta untuk segera mengontrol penyelenggaraan Liga Primer Indonesia yang dianggap sebagai breakaway league atau liga yang di luar sistem.
Hasil keputusan itu sangat melegakan masyarakat dan publik sepakbola tanah air. Dan Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar berharap kesempatan terakhir yang diberika FIFA jangan disia-siakan. Karena itu, Agum ingin merangkul seluruh elemen termasuk kubu George Toisutta dan Arifin Panigoro. Agum juga berharap pemerintah ikut mendukung agar Kongres nanti bisa berjalan lancar.
Sebenarnya Pasca kegagalan kongres, Agum sempat menyatakan kalau peluang Indonesia untuk lepas dari sanksi sangat tipis, karena Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) justru telah merekomendasikan agar Indonesia dijatuhi sanksi suspended (pembekuan) oleh FIFA.
Namun setelah Agum menemui Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass akhirnya FIFA belum menjatuhkan sanksi bagi Indonesia dam masih diberi kesempatan untuk menggelar Kongres PSSI paling lambat 30 Juni 2011.
Keputusan FIFA tersebut disambut gembira oleh masyarakat sepakbola Indonesia dan tentunya oleh seluruh rakyat Indonesia yang menginginkan agar sepakbola Indonesia maju. Mereka menginginkan kesempatan terakhir ini bisa berjalan mulus dan meminta agar Kelompok 78 yang selama ini menjadi pendukung George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP) tidak ngotot. Dan bila perlu justru GT dan AP secara tegas mengundurkan diri, demi kemajuan sepakbola bangsa.
Disamping itu diharapkan agar Pemerintah harus bisa tindak tegas siapapun yang akan mengganggu jalannya kongres nanti. Kongres tidak terjadi deadlock lagi,
Namun telah diberitakan bahwa Kelompok 78 tetap ngotot mencalonkan GT dan AP. Menurut mereka tak ada calon ketua dan wakil ketua umum PSSI yang layak selain kedua jagoannya tersebut. Jadi intinya adalah bahwa pada Kongres tanggal 30 Juni 2011 nanti, Kelompok 78 tetap akan memajukan GT dan AP.
Hal tersebut memprediksikan kembali bahwa Kongres PSSI yang ketiga yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2011 tersebut akan GAGAL lagi !
1307345122988268989
Untuk itu Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar harus mempersiapkan secara matang dalam waktu 29 hari ke depan untuk pelaksanaan Kongres PSSI tersebut. Seandainya tidak memungkinkan bahwa Kongres tersebut dapat berjalan dengan lancar, lebih baik tidak perlu mengadakan Kongres tersebut. Ternyata, walaupun FIFA masih belum memberikan sanksi kepada Indonesia saat ini, namun PSSI masih tergantung oleh Kelompok 78. Apabila Kongres PSSI gagal lagi berarti Kelompok 78 yang harus bertanggungjawab dan harus ditindak tegas.-
*(Sumber dari berbagai media)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar