TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Kamis, 22 September 2011

AKHIRNYA SEPEDA MEMILIKI JALUR KHUSUS DI JAKARTA


130611636647021444
Menjadikan sepeda sebagai alat transportasi khususnya di Jakarta, mulai ada titik awalnya setelah Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo hari ini Minggu 22 Mei 2011, meresmikan jalur sepeda pertama di Jakarta di Taman Ayodia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jalur sepeda tersebut berjarak 1,5 Km. Gubernur Fauzi Bowo menandatangani prasasti jalur sepeda didampingi oleh Walikota Jakarta Selatan yang juga Ketua DPP Komunitas Sepeda Indonesia (KSI) Syahrul Efendi dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi selaku Dewan Pembina KSI.
Dengan diresmikannya jalur khusus sepeda tersebut, diperkirakan nantinya pertumbuhan sepeda di Jakarta akan mengalahkan pertumbuhan sepeda motor. Oleh karena itu diharapkan jalur khusus sepeda tersebut segera dibangun secara menyeluruh di wilayah lainnya di Ibukota.
Jalur sepeda tersebut adalah jalur yang khusus diperuntukkan untuk lalu lintas bagi pengguna sepeda, dipisahkan dari lalu lintas kendaraan bermotor untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas pengguna sepeda. Penggunaan sepeda harus diberi fasilitas untuk meningkatkan keselamatan para pengguna sepeda tersebut dan bisa meningkatkan kecepatan berlalu lintas bagi para pengguna sepeda. Di samping itu penggunaan sepeda perlu didukung karena hemat energi dan tidak mengeluarkan polusi udara yang signifikan.
Di negara Eropa dan di Jepang, bersepeda sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Hampir di setiap jalan terlihat orang bersepeda. Pergi ke kantor, sekolah, belanja, atau bersantai. Di Indonesia, sepertinya bersepeda masih belum jadi bagian dan hidup sehari-hari. Dulu, di beberapa daerah seperti di Yogyakarta, banyak orang memanfaatkan sepeda untuk alat transportasi. Namun sekarang ini hanya tinggal kenangan dua dasawarsa yang lalu, kini sepeda telah semakin tergeser oleh sepeda motor. Lebih banyak sepeda motor daripada sepeda.
Sebenarnya, sudah banyak juga negara-negara maju yang mulai membudayakan bersepeda dalam setiap aktifitas sehari-hari yang memerlukan bantuan transportasi. Selain menjadi alat transportasi, bersepeda ternyata juga sekaligus dapat mengusir kejenuhan dan kepenatan fikiran. Disamping mengurangi polusi dan kemacetan, bersepeda membuat badan kita jadi bugar!
Di negara kita saat ini pun sudah banyak sekali yang gemar bersepeda, hal itu terlihat dari banyaknya komunitas sepeda di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Namun masalahnya mereka masih tetap enggan bersepeda ke jalan raya bila tidak terjamin keselamatannya, karena sudah banyak pengendara sepeda yang sering dilanggar oleh kendaraan bermotor. Akhirnya masyarakat lebih memilih sepeda motor dibanding dengan sepeda, karena sepeda motor sangat mudah didapat.
Dua tahun yang lalu banyak pengamat transportasi yang yakin kalau warga Jakarta dapat menjadikan sepeda sebagai alat transportasi tetapi harus ada dukungan penuh dari pemerintah. Jadi untuk merealisasikan budaya bersepeda di kota Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus segera membuat jalur khusus sepeda. Dan pada waktu itu Pemprov menyatakan akan dipelajari dulu.
Akhirnya jalur sepeda pertama di Jakarta telah diresmikan di Taman Ayodia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan lebar 1,6 meter sepanjang 1,5 kilometer dari Taman Ayodya hingga ke Blok M. Pembuatan jalur khusus sepeda ini sesuai aturan internasional yaitu dicat hijau dengan dilengkapi gambar sepeda berikut rambu-rambu pendukungnya.
Namun untuk merealisasikan budaya bersepeda di Jakarta tidak bisa dilakukan setengah-setengah. Untuk bersepeda di Jakarta tidaklah mudah, walaupun nantinya ada jalur khusus buat pengendara sepeda tetap masih dibutuhkan pula persiapan khusus mengingat masih tingginya polusi. Jadi selain perlengkapan standar bersepeda diperlukan juga masker khusus untuk menangkal asap kendaraan.
Disamping itu juga masih perlu adanya keamanan dan kenyamanan bagi para pesepeda, karena sepeda sebagai sarana transportasi sama artinya dengan bertarung melawan mobil, motor, angkot, dan bus, yang suka kebut-kebutan.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar