Begitulah kesan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Arab Saudi yang telah dipulangkan ke tanah air karena bermasalah. KM Laborar yang mengangkut mereka tiba hari Rabu (04 Mei 2011) kemarin di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebelumnya kapal tersebut yang telah mengangkut 2.349 TKI, telah mampir di pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat.
Para TKI yang tiba di Jakarta tersebut telah dibagi menurut daerah asal, seperti Cirebon, Yogyakarta, Pekalongan, Sulawesi, NTT, NTB dan Kalimantan. Khusus TKI yang berasal dari luar pulau Jawa, langsung dipulangkan dari Jakarta ke daerah asal dengan menggunakan pesawat.
Kasus perlakuan tidak manusiawi terhadap TKI tersebut, sangat tidak adil, jika dibandingkan dengan sumbangsih TKI melalui remitensi kepada pemerintah Indonesia. Selama ini sumbangan remitensi TKI terhadap Negara sudah cukup besar, bahkan diperkirakan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan saat ini Indonesia termasuk nomor empat Negara yang mendapatkan remitensi terbesar setelah China, Filiphina dan Vietnam. Dengan program pemerintah yang akan mengirimkan TKI setiap tahunnya sebanyak 1 Juta orang maka akan ada peningkatan remitensi yang didapatkan oleh pemerintah.
Untuk itu mestinya TKI diberikan penghargaan, dan perlakuan yang manusiawi dari pemerintah. Bukan malah memberikan perlakuan yang berlebihan kepada perwakilan Negara asing yang memberikan sumbangan tak seberapa nilainya, dibandingkan dengan sumbangsih yang telah diberikan oleh TKI kepada negaranya.
Padahal sebenarnya pilihan para TKI ke luar negeri tersebut bukan merupakan kehendaknya sendiri, tetapi karena keadaan ekonomi yang terpuruk dalam jurang kemiskinan. Faktanya lebih banyak TKI yang merupakan masyarakat desa dengan tingkat kehidupan serba kekurangan, serta pengetahuan yang terbatas dan jauh dari akses informasi.
Sungguh menyedihkan sekali. Maksud hati para TKI ingin merubah nasibnya tapi apa daya justru malah menderita !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar