TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS

"TERUSLAH MENULIS SELAMA KITA MASIH BISA MENULIS"

Kamis, 22 September 2011

MAKSUD HATI MERUBAH NASIB APA DAYA MALAH MENDERITA


13045950311992162291
Begitulah kesan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Arab Saudi yang telah dipulangkan ke tanah air karena bermasalah. KM Laborar yang mengangkut mereka tiba hari Rabu (04 Mei 2011) kemarin di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebelumnya kapal tersebut yang telah mengangkut 2.349 TKI, telah mampir di pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat.
13045962481402573297Para TKI tersebut dipulangkan karena berbagai masalah, di antaranya kasus overstay dan tidak memiliki dokumen atau karena tidak punya izin tinggal.Sebelumnya, 2.073 TKI bermasalah sudah dipulangkan melalui jalur penerbangan Jeddah-Jakarta dalam enam tahap, mulai 14 Februari 2011 yang lalu. Kebanyakan dari mereka dulunya adalah jamaah umroh, kemudian memisahkan diri dari rombongan guna mengadu nasib di Arab Saudi sebagai tenaga ilegal. Namun ketika ada razia, mereka ditangkap karena melanggar UU Imigrasi, yaitu telah melampaui batas tinggal, masa berlaku paspor sudah mati dan lain sebagainya. Bahkan sebagian dari mereka pernah dipenjarakan oleh Pemerintah Arab Saudi karena pelanggaran imigrasi tersebut.
1304596345125996553Sesuai data yang ada TKI tersebut terdiri dari 2.163 orang dewasa, 123 orang diantaranya ibu hamil, 93 anak-anak dan 96 bayi. Tenaga kerja wanita yang hamil diduga selama bekerja di Arab Saudi telah menjalin hubungan gelap dengan majikan atau laki-laki lain. Seorang TKI bernama Musrifah binti Komar (50 thn), asal Pontianak, telah meninggal dunia akibat gagal ginjal dalam perjalanan, dua hari menjelang kedatangannya di Padang.
Para TKI yang tiba di Jakarta tersebut telah dibagi menurut daerah asal, seperti Cirebon, Yogyakarta, Pekalongan, Sulawesi, NTT, NTB dan Kalimantan. Khusus TKI yang berasal dari luar pulau Jawa, langsung dipulangkan dari Jakarta ke daerah asal dengan menggunakan pesawat.
13045999801262693476Sungguh sangat memprihatinkan, dengan banyaknya TKI yang bermasalah tersebut mencerminkan begitu rendahnya perlindungan TKI di luar negeri. Menurut salah satu media televisi swasta, bahwa sampai akhir tahun 2010 ini sudah sebanyak 5.500 TKI yang mayoritas bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) bermasalah di Arab Saudi, 20% di antaranya mengalami penganiayaan dari majikan, 65% sakit karena buruknya kondisi kerja dan perlakuan majikan, 15% di antaranya mengalami tindakan pemerkosaan.
Kasus perlakuan tidak manusiawi terhadap TKI tersebut, sangat tidak adil, jika dibandingkan dengan sumbangsih TKI melalui remitensi kepada pemerintah Indonesia. Selama ini sumbangan remitensi TKI terhadap Negara sudah cukup besar, bahkan diperkirakan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan saat ini Indonesia termasuk nomor empat Negara yang mendapatkan remitensi terbesar setelah China, Filiphina dan Vietnam. Dengan program pemerintah yang akan mengirimkan TKI setiap tahunnya sebanyak 1 Juta orang maka akan ada peningkatan remitensi yang didapatkan oleh pemerintah.
1304600195465822132
Untuk itu mestinya TKI diberikan penghargaan, dan perlakuan yang manusiawi dari pemerintah. Bukan malah memberikan perlakuan yang berlebihan kepada perwakilan Negara asing yang memberikan sumbangan tak seberapa nilainya, dibandingkan dengan sumbangsih yang telah diberikan oleh TKI kepada negaranya.
Padahal sebenarnya pilihan para TKI ke luar negeri tersebut bukan merupakan kehendaknya sendiri, tetapi karena keadaan ekonomi yang terpuruk dalam jurang kemiskinan. Faktanya lebih banyak TKI yang merupakan masyarakat desa dengan tingkat kehidupan serba kekurangan, serta pengetahuan yang terbatas dan jauh dari akses informasi.
Sungguh menyedihkan sekali. Maksud hati para TKI ingin merubah nasibnya tapi apa daya justru malah menderita !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar